Mohon tunggu...
nurul afifah soe
nurul afifah soe Mohon Tunggu... Administrasi - Perpetual Learning

Loves piano and interested in the fields of philosophy and literature.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mengenal Cinta dalam Banyak Perspektif

9 Juni 2024   19:10 Diperbarui: 9 Juni 2024   21:11 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
shopmoonlightguidance.com

Cinta...

Rasanya kita tidak pernah habis membahas dan mencari tahu apa itu cinta. Secara bahasa cinta adalah sebuah kata kerja yang bersifat fluktuatif, kenapa dikatakan fluktuatif karena kadar dalam mencintai bisa berubah-ubah setiap saatnya. Cinta adalah perasaan yang kompleks dan dinamis. 

Secara filosofis cinta adalah perasaan yang mendalam dan kuat yang membuat kita merasa terhubung secara emosional dengan orang yang kita cintai. Cinta adalah panggilan jiwa yang membawa kebahagiaan, kegembiraan, dan keintiman dalam hubungan. Cinta juga dapat diartikan sebagai perasaan tulus dan jujur yang datang dari hati paling dalam.

Menurut Stenberg (ahli ilmu psikologi) mengatakan cinta adalah bentuk emosi manusia yang paling dalam dan paling diharapkan. Sternberg  telah mencetuskan teori tentang cinta yang disebut The Triangular Theory of Love atau teori segitiga cinta. Dalam teorinya tersebut, Sternberg menyebutkan bahwa cinta mempunyai tiga komponen dasar, yaitu keintiman (intimacy), gairah (passion), dan komitmen (commitment).

Secara Theology Islam-pun mengenal The Triangular rules of love, di mana hubungan kita dan orang yang kita cintai bertujuan untuk mencari Ridha Allah semata. Socrates (filsuf) berpendapat bahwa cinta adalah keinginan untuk mencapai keindahan dan kebenaran itu sendiri. Di dalam dunia tasawuf, cinta adalah bagian dari ahwal, cinta bukan maqam. Ahwal adalah kondisi jiwa yang dianugerahkan oleh Allah kepada manusia. 

Menurut Dr. Fachrudin Faiz (dosen filsafat) cinta adalah anugerah dari Allah sekaligus amanah. Maka dari itu ketika kita merasakan cinta baiknya kita menjaga cinta itu sesuai dengan fitrahnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun