Mohon tunggu...
Nurul Musyafirah
Nurul Musyafirah Mohon Tunggu... profesional -

Hi, My name is Nurul Musyafirah, and I am a Professional Master of Ceremony (MC).

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Singgasana Bersahaja

17 September 2012   10:24 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:20 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di balik jendela adalah singgasana bersahaja

tempatku melihat daun-daun berguguran

bersama berjuta cita dan impian

tempatku mendengar nyanyian merpati

bersama jeritan hati bermelodi

di balik jendela adalah singgasana bersahaja

deras hujan yang tertumpah dari perut awan

temani air duka yang bermuara di pangkuan

seiring sang surya tenggelam perlahan

wajah tertunduk pada kepatuhan

ku ingin tinggalkan singgsanaku

dan berlari menuju taman itu

bercanda dengan kupu-kupu

lalu ku kecup mawar merah jambu

kan kucipta sajak-sajak baru

dan ku sapa musafir lalu

ku kan menari dengan gaun putihku

senada desiran angin yang berlagu

namun ku tetap di sini, di singgasana bersahaja

di balik jendela duduk bermahkota

dengan matahati, nurani dan jiwa

coba ku raih berjuta bias makna



Jakarta, 05 Maret 2002

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun