Mohon tunggu...
Nurul Azmi
Nurul Azmi Mohon Tunggu... -

Nurul Azmi lahir di Praya Kab. Lombok Tengah NTB. Anak kelima dari Lima bersaudara, saat ini menempuh pendidikan S1 PPKn di Universitas Mataram.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sungguh Sadis Caramu Bertahan Hidup

30 Maret 2015   06:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:49 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sungguh Sadis Caramu Bertahan Hidup

Negara Indonesia memang negara yang kaya namun miskin. Negara ini kaya akan sumber daya alam yang dimilikinya akan tetapi rakyatnya masih saja seperti ini, hidup serba kekurangan. Pendidikan yang tidak merata, Ekonomi rakyat semakin hari bukan semakin membaik, melainkan semakin hari semakin memburuk dan tindak kejahatanpun semakin meningkat.

Saat ini sering sekali kita menyaksikan dan mendengarkan di Televisi bahkan di media sosial lainnya tentang pencurian dan perampokan sepeda motor. Mungkin di antara kita pernah mengalaminya sebagai korban dari pencurian dan peranpokan sepeda motor tersebut. Pencurian dan perampokan sepeda motor itu bisa kita sebut sebagai suatu tindak kejahatan atau bahasa kerennya saat ini adalah pembegalan.

Pelaku begal biasanya biasanya melakukan aksinya pada saatjalanan mulai sepi dan biasanya dilakukan di jalan-jalan yang jarang dilewati oleh banyak kendaraan. Ketika target sudah mulai terlihat, pelaku begal siap-siap melahap korbannya dan mengambil secara paksa sepeda motor milik korban. Pelaku begal tidak hanya menyiapkan diri untuk beraksi saja, melainkan menyiapkan segala peralatan yang digunakan untuk melukai korbannya, seperti kapak, pisau, pistol, keris, samurai dan masih banyak lagi senjata api dan senjata tajam yang digunakan para begal untuk melukai korban, jika korbannya tidak memberikan sepeda motor milik mereka. Tidak segan-segan pula, para begal melukai korbannya sampai korban tidak berdaya. Setelah korban dalam kondisi yang tidak berdaya, sepeda motor milik mereka dibawa lari oleh pelaku begal. Pelaku begal ini sungguh tidak punya hati, disamping mereka mengambil sepeda motor, mereka juga melukai korbannya dengan sadis.

Segala bentuk upaya sudah dilakukan oleh pihak berwajib untuk mengatasi tindak kejahatan pembegalan ini, mulai dari melakukan razia setiap malam pada lokasi-lokasi tertentu yang dicurigai para pelaku melakukan aksi mereka di tempat tersebut. Selain melakukan razia setiap malam, polisi juga menggerebek tempat persembunyian para pelaku begal sekaligus menangkap para pelaku begal. Alhasil, meskipun upaya tersebut sudah dilakukan, namun aksi begalpun semakin hari semakin menigkat.

Lalu apa yang menyebabkan pembegalan ini semakin meningkat ? Menurut pengamatan saya, tindakan pembegalan ini terjadi karena beberapa faktor seperti latar belakang dari pelaku begal yang berasal dari kalangan ekonomi rendah dan pendidikan yang terbelakang, sehingga memicu mereka untuk melakukan pembegalan. Selain itu, yang menjadi pennyebab aksi pembegalan tersebut terjadi adalah karena adanya faktor lingkungan dan faktor balas dendam. Tidak terima kelompok mereka tertangkap bahkan terbunuh, akhirnya mereka balas dendam dengan semakin melakukan aksi begal secara sadis dan menyebabkan jumlah pembegalan semakin meningkat.

Harapan kita semua, semoga saja para pihak yang berwajib dapat mengatasi dan meyelasaikan tindak kejahatan pembegalan ini dan semoga para pelaku begal menghentikan tindakan mereka agar masyarakat bisa hidup tenang. Di dunia ini siapa yang tidak ingin hidup layak dan semua hidup serba berkecukupan. Namun untuk mendapatkan itu semua, kita tidak lepas dengan yang namanya berusaha, berkerja keras dan berdoa. Berusaha mencari dan mendapatkan pekerjaan yang layak dan selalu berdoa kepada sang Pencipta untuk selalu diberikan petunjuk menuju jalan yang benar Aamiin. Semoga bacaan ini bermanfaat bagi kita semua dan waspadalah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun