Mohon tunggu...
Nurul Azmi
Nurul Azmi Mohon Tunggu... -

Nurul Azmi lahir di Praya Kab. Lombok Tengah NTB. Anak kelima dari Lima bersaudara, saat ini menempuh pendidikan S1 PPKn di Universitas Mataram.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Dilema Antara "Hukum dan Penciptanya"

19 Maret 2015   17:34 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:25 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Negara Indonesia adalah negara hukum yang selalu menjunjung tinggi derajat hukum. Karena hukum merupakan salah satu alat untuk mengetahui seseorang bersalah atau tidak. Namun saat ini, apakah kita masih dan benar-benar menjunjung hukum tersebut ?

Hukum merupakan sebuah aturan yang dibuat oleh pemerintah. Tanpa adanya hukum maka hancurlah negara ini, saat ini saja meskipun hukum itu sudah diberlakukan dan ditegakkan seadil-adilnya namun, kekacauan yag terjadi di negara kita semakin menjadi-jadi. Meskipun demikian, tetaplah kita bersyukur karena memiliki hukum yang memaksa dan mengatur setiap perbuatan kita yang pada mulanya kita berbuat seenaknya saja, namun setelah adanya aturan hukum setiap tindakan dan perbuatan yang kita lakukan ada batasannya.

Hukum yang dibuat oleh pemerintah haruslah adil, yang salah dihukum dan dijatuhkan hukuman sesuai dengan kesalahan yang diperbuat, sedangkan yang tidak bersalah dibebaskan. Hukum tahu mana yang hitam dan mana yang putih, sehingga hukum tidak bisa berbohong kepada siapapun, karena didalam hukum itu sudah terdapat aturan-aturan yang sudah ditetapkan, sehingga tidak bisa lagi menjatuhkan hukuman kepada orang yang belum tepat. Itulah hukum yang sesungguhnya yang kita bangga-banggakan.

Kini hukum yang kita bangga-banggakan mulai memudar dan bersedih, karena hukum yang dibuat oleh pemerintah tersebut, justru disalah fungsikan oleh pembuatnya. Hukum tidak ingin menghukum seseorang dengan hukuman yang berat karena orang tersebut hanya melakukan suatu kesalahan yang kecil dan hukum ingin sekali menghukum orang-orang yang seharusnya menurut hukum benar-benar pantas untuk mendapatkan hukumannya.

Orang miskin, tidak berpendidikan mencuri sepasang sendal dijatuhkan hukuman yang berat, padahal hanya sepasang sendal. Sedangkan orang yang kaya, berpendidikan, merupakan pejabat negara dan mencuri uang seluruh rakyat hanya dijatuhkan hukuman tidak seberapa dan mereka tidak tinggal dibalik jeruji besi melainkan tinggal di tempat seperti hotel berbintang. Dari perbuatan yang dilakukan oleh orang-orang itu, siapakah yang paling banyak merugikan orang lain dan siapakah diantara mereka yang pantas mendapatkan hukuman yang berat? Saya yakin kita pasti tahu jawabannya. Lalu Siapa yang patut disalahkan mengenai masalah tersebut? Apakah hukum yang disalahkan atau orang-orang yang tahu akan kerja hukum yang patut disalahkan ?

Meskipun demikian, kita tidak dapat menyalahkan hukum atau sepenuhnya menyalahkan aparat penegak hukum itu sendiri. Karena hukum hanya menjalankan peran dan fungsinya sebagai suatu aturan yang memaksa dan mengatur setiap perbuatan kita sedangkan aparat penegak hukum hendaklah berlaku seadil-adilnya terhadap suatu permasalahan yang dihadapi melalui proses hukum tersebut. Memang beginilah keadaan negara kita saat ini, permasalahan yang terjadi tdak hanya dari segi pendidikan, kesehatan, ekonomi, politik, budaya dan lain sebagainya namun dari segi hukumpun negara kita mengalami permasalahan.

Yah, memang beginilah adanya, kita sebagai generasi penerus harus lebih baik lagi dari mereka yang sudah tidak mampu lagi menegakkan keadilan dan kita harus mampu membawa bangsa ini menuju bangsa nyang menjunjung tinggi keadilan terhadap sesama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun