Mohon tunggu...
nurul qolbi
nurul qolbi Mohon Tunggu... Freelancer - frelancer dan Blogger

Memulai dari Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Khatib Jum'at di Pangkalpinang, Erzaldi Angkat Tema Pentingnya Beramal dan Bersedekah

2 November 2024   10:04 Diperbarui: 2 November 2024   13:48 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam khutbahnya sebagai khatib di Masjid Muhajirin, Kota Pangkalpinang, Erzaldi Rosman mengangkat tema pentingnya beramal dan bersedekah sebagai jalan untuk meraih surga. Pada momen berkah di hari Jumat itu, Erzaldi menyampaikan bahwa amalan yang sangat dicintai oleh Allah adalah sedekah, yang bisa membuka pintu cinta dari Sang Pencipta. Ia menegaskan hal ini merujuk pada ayat Al-Qur'an dalam Surat Ali Imran ayat 92, di mana disebutkan bahwa manusia tidak akan mencapai kebaikan yang sempurna tanpa menginfakkan sebagian dari harta yang dicintainya.

Erzaldi juga mengaitkan pesan sedekah ini dengan kisah Habil dan Qabil, dua putra Nabi Adam, sebagai cerminan tentang pentingnya beramal dengan niat yang tulus. Ia mengingatkan bahwa semangat bersedekah ini sudah diisyaratkan Allah sejak zaman para nabi.

Menginjak bulan Rabi'ul Akhir, Erzaldi mengajak umat untuk menghayati makna dari peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada bulan ini, yakni semangat persatuan dan solidaritas yang tinggi di antara sesama. Ia mengingatkan agar umat terus memperbaiki hubungan, baik dalam keluarga maupun dengan sesama, dengan memperbanyak sedekah dan amal kebaikan. Erzaldi mengatakan bahwa ini adalah makna dari ukhuwah Islamiyah dan hablumminannas yang sesungguhnya.

Foto Erzaldi dari Babel Insight
Foto Erzaldi dari Babel Insight

Dalam kesempatan tersebut, Erzaldi juga mengingatkan bahwa bersedekah tidak harus menunggu kaya atau usia tua, karena sejatinya manusia tak pernah tahu kapan waktu yang tersisa. Menurutnya, seseorang yang menunggu kaya hanya akan terus terjebak pada kecintaan dunia. Oleh karena itu, beramal dan bersedekah harus menjadi bagian dari keseharian tanpa ditunda-tunda.

Fenomena ekonomi masyarakat yang semakin sulit pun turut menjadi perhatian Erzaldi. Ia mengingatkan, bagi yang diberi kelimpahan harta, hendaknya berhati-hati dan selalu bersyukur karena kekayaan adalah ujian. Di akhirat kelak, harta tersebut akan menjadi pertimbangan dalam perhitungan amal. Sementara itu, bagi yang sedang diuji dengan kekurangan, kesabaran menjadi kunci yang bisa mengangkat derajat mereka di sisi Allah.

Erzaldi menutup khutbahnya dengan mengajak jamaah untuk menjadikan bulan Rabi'ul Akhir ini sebagai momentum meningkatkan amal dan sedekah, memperkuat persatuan, dan mempererat ukhuwah. Ia menambahkan, dengan gemar bersedekah dan menjaga silaturahmi, diharapkan bangsa Indonesia bisa mencapai kemuliaan sebagai negeri yang diberkahi. Dengan penuh harap Erzaldi menutup Khotbah dengan ajakan mari bersama kita wujudkan baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur.

Foto Erzaldi dari Babel Insight
Foto Erzaldi dari Babel Insight

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun