Mohon tunggu...
nurul qolbi
nurul qolbi Mohon Tunggu... Freelancer - frelancer dan Blogger

Memulai dari Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Akrab dengan Lintas Pemuda, Erzaldi Calon Pemimpin yang Merangkul

31 Oktober 2024   11:17 Diperbarui: 31 Oktober 2024   11:17 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Erzaldi Rosman dari Babel Insight

Pada acara Semangat Sumpah Pemuda (SSP) yang digelar oleh Sekretariat Bersama Persaudaraan Muda-Mudi Vihara Buddhayana Indonesia (SEKBER PMVBI) Bangka Belitung di Kenanga, Sungailiat, Kab. Bangka. 

Erzaldi Rosman menyampaikan pentingnya generasi muda mempersiapkan diri menghadapi tantangan global. Menurutnya, kesuksesan tak hanya bergantung pada kepercayaan kepada Tuhan, usaha, dan doa, tetapi juga pada pembentukan karakter yang kuat.

Erzaldi mengingatkan, ancaman perubahan iklim dan kemajuan teknologi tak bisa dihindari dan telah mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Iklim yang semakin panas memaksa masyarakat lebih bergantung pada pendingin ruangan, sementara penggunaan gawai yang luas bisa menjadi tantangan jika tidak bijak.

Ia mencontohkan bagaimana teknologi yang dimaksudkan untuk meningkatkan produktivitas bisa berbalik menjadi kendala, misalnya, saat game online menimbulkan kecanduan hingga berpotensi mengarah pada perjudian, atau konten media sosial yang tak terawasi menampilkan tayangan kurang pantas bagi semua usia. Erzaldi menegaskan bahwa tanpa pengetahuan yang cukup, teknologi bisa membuat kita tergilas.

Foto Erzaldi Rosman dari Babel Insight
Foto Erzaldi Rosman dari Babel Insight

Selain itu, Erzaldi menyoroti isu geopolitik, keamanan, urbanisasi, serta ekonomi digital yang mempengaruhi perkembangan masyarakat. Oleh karena itu, ia mendorong generasi muda untuk memilih bidang studi yang relevan dengan perubahan, seperti Teknologi Informasi, Komunikasi, dan Teknologi Keuangan. Menurut Erzaldi, kemampuan adaptasi dan pembaruan budaya kerja melalui digitalisasi sangat dibutuhkan, terutama dalam membentuk budaya kerja kolaboratif atau "supertim" yang dinamis.

Ia menutup pesannya dengan mengingatkan bahwa karakter kuat yang dibutuhkan adalah karakter yang berlandaskan kejujuran, keterbukaan, iman, serta kepekaan dalam melihat peluang. Artnya emua ini menjadi kunci bagi generasi muda untuk sukses di tengah derasnya arus perubahan.

Foto Erzaldi Rosman dari Babel Insight
Foto Erzaldi Rosman dari Babel Insight

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun