Melati, S.H., Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Bangka Belitung, resmi dikukuhkan sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Gerakan Ekonomi Kreatif (Gekrafs) Bangka Belitung. Pengukuhan dan penyerahan Surat Keputusan (SK) ini dilakukan oleh Ketua Umum Gekrafs, Kawendra Lukistian, dalam sebuah acara petemuan di Gedung DPR RI Nusantara 3. Senin (14/10/2024).
Pengukuhan ini turut dihadiri oleh Ketua DPP Bidang OKK & Pengwil Noval Abuzarr, Ketua DPP bidang kerjasama, media & pemasaran Mohamad Amin, serta Dewan Pakar Gekrafs Babel, Daniel Alexander Napitupulu, dan Wakil Ketua Gekrafs Babel, Vivi Widyana, yang memberikan dukungan penuh terhadap rencana kepengurusan baru ini.Â
Acara simbolis ini menjadi momentum penting bagi kepengurusan baru dalam menjalankan tugas.
Melati Erzaldi yang akrab disapa Bunda ini menerangkan komitmennya untuk mendorong perkembangan sektor ekonomi kreatif di Bangka Belitung, yang diharapkan dapat menjadi motor penggerak perekonomian daerah. Dalam pernyataannya, Kawendra mengungkapkan keyakinannya bahwa di bawah kepemimpinan Melati, Gekrafs Bangka Belitung akan semakin maju dan inovatif, sejalan dengan visi besar Gekrafs untuk memajukan ekonomi kreatif Indonesia.
Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (GEKRAFS) merupakan sebuah wadah penggerak bagi ekonomi kreatif yang ada di Indonesia, berfokus pada pengembangan 17 sub sektor ekonomi kreatif sebagai pilar dari ekonomi di masa depan. Gekrafs jga didirikan sebagai wadah inisiatif publik dalam pengembangan ekosistem ekonomi kreatif di Indonesia. Gekrafs harus menjadi bagian dari pemerintah bersama stakeholders, serta harus mampu menjadi salah satu ekosistem ekonomi kreatif yang akan mengawal kemajuan di Bangka Belitung.
"Kedepannya kita berencana mempersiapkan pembentukan pengurus DPC di Kabupaten Kota yang ada di Babel dan pembentukan Gekrafs Kampus yang nanti akan memberikan edukasi dan kegiatanuntuk mendorong ekonomi kreatif di Babel," ujar Melati Erzaldi.
Dalam pernyataannya, Ketua Gekrafs Babel terpilih menekankan pentingnya inovasi dan kolaborasi untuk membawa sektor ekonomi kreatif di daerah ini ke level yang lebih tinggi dan menjadi alternative pilar kebangkitan ekonomi di Babel menggantikan ekonomi ekstraktif, melalui event, pameran dan prmosi.
 "Ekonomi kreatif memiliki potensi untuk menjadi penggerak dalam perekonomian daerah. Namun, untuk bisa bersaing di tingkat nasional maupun global, kita harus bisa meningkatkan kualitas dari produk dan layanan, memperluas jaringan, serta meningkatkan literasi digital di kalangan para pelaku kreatif," tutup Melati Erzaldi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H