Mohon tunggu...
Nurul Mujahidah
Nurul Mujahidah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berdamai dengan Kata "Sempurna"

23 Maret 2023   13:11 Diperbarui: 23 Maret 2023   14:13 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Untuk kita yang dituntut selalau sempurna namun lupa makna..

Untuk diri yang selalu dituntut sempurna dari bayaknya kepala, baik sempurna dalam bidang akademik ataupun non akademik. Sempurna memang boleh tapi dia bisa bermakna memaksa tanpa mau melihat  kadar kemampuan yang dipunya. 

Ada beberapa hal yang bisa memaksa seseorang untuk dituntut sempurna seperti status  dia dalam keluarga atau latar belakang orang tua yang mempunyai nilai baik di banyaknya mata, sampai akhirnya mereka yang dituntut sempurna memiliki rasa beban yang tinggi untuk memenuhi beberapa ekspektasi, dan rela memendam beberapa keadaan yang mereka inginkan yang bisa membuat lebih nyaman dalam setiap lingkaran pilihan. 

Maka akan timbullah rasa khawatir yang berlebihan dalam setiap tindakan dan sedikit demi sedikit akan muncul rasa selalu ingin sendiri sebab mereka takut akan beberapa ekspresi orang lain atau bahan topik yang bisa membuat mereka tidak nyaman.

Sempurna, bukankah seharusnya kita sadar tak ada yang benar-benar sempurna, sebab kesempurnaan hanya dimiliki oleh Allah SWT. ditakutkan ketika manusia di tuntut sempurna dia bisa lupa diri dan semakin jauh kepada Allah SWT.

Lakukanlah kegiatan  apa yang membuat nyaman, dan kita tidak bisa langsung menyalahkan orang lain atas setiap tindakan, sebab beberapa tindakan pasti mempunyai alasan dan tujuan.

Semoga bisa bermanfaat dan bisa menjadi sempurna dengan cara sendiri dan terus berusaha menjadi manusia sempurna hanya untuk beribadah kepada Allah SWT.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun