Peserta didik kelas X merupakan peserta didik yang masih baru dalam mengenal ilmu kimia. Banyak diantara peserta didik yang menganggap bahwa materi kimia sulit untuk dipelajari dan dipahami. Kita sebagai seorang guru dituntut untuk bisa menghadirkan kimia dalam bentuk yang berbeda sehingga tidak menjadi momok buruk bagi peserta didik ketika pembelajaran. Guru diharapkan dapat menggunakan berbagai cara yang bisa membawa suasana nyaman ketika peserta didik belajar sehingga anggapan bahwa kimia tidak bisa dipelajari akan perlahan hilang.
Beberapa model, metode, pendekatan, strategi, media pembelajaran dapat dipilih guru agar dapat melaksanakan pembelajaran yang lebih menarik, berpusat pada peserta didik, namun sesuai dengan karakteristik materi. Pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit guru dapat menerapkan metode praktikum sederhana. Praktikum sederhana dapat dilakukan dengan cara peserta didik membuat alat penguji daya hantar listrik dengan bahan-bahan sederhana yang bisa diperoleh dari sekitar.Â
Alat uji daya hantar listrik dapat dibuat menggunakan batu baterai sebagai sumber daya, kabel, lampu LED atau lampu bohlam kuning yang memili watt kecil dan elektroda dari batang batu baterai bekas. Kemudian alat tersebut bisa dikreasikan dengan ditempelkan ke berbagai macam bentuk seperti dibuat rumah-rumahan, kapal, atau bentuk lain yang menarik.Â
Pembuatan alat seperti ini akan menimbulkan ide-ide kreatif dari peserta didik sehingga keaktifan dapat meningkat. Setelah itu, peserta didik membuat larutan sederhana untuk diuji elektrolit dan non elektrolitnya menggunakan larutan dan bahan yang sering mereka temui seperti larutan garam dapur, minuman isotonik, sabun dan masih banyak lagi. Ketika alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum sudah siap, maka peserta didik dapat mulai melakukan praktikum.
Kelebihan metode praktikum sederhana adalah meningkatkan keaktifan peserta didik, pemahaman peserta didik, pada level makroskopik, mikroskopik, simbolik dan membantu peserta didik melalui ketiga gaya belajar yaitu visual, auditori, kinestetik. Namun, praktikum ini juga memiliki kelemahan yaitu dikarenan pembuatan alat sendiri dan tidak dikalibrasi maka akan rawan timbul ketidaksamaan hasil antar kelompok,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H