Mohon tunggu...
Nurul Qomariyah
Nurul Qomariyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perawat Bukan Sekedar Profesi: Kehidupan Sehari - Hari Perawat

21 Desember 2024   11:10 Diperbarui: 21 Desember 2024   11:02 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Apa yang terlintas dipikiran kita semua saat mendengar kata perawat? Berbaju putih? Perempuan? Bekerja dirumah sakit? Mungkin hal -- hal tersebut yang sering terlintas di pikiran kita saat mendengar kata perawat karena memang hal -- hal tersebut erat kaitannya dengan seorang perawat. Namun, perawat lebih dari sekedar itu. Perawat lebih dari sekedar profesi dan bekerja bagi Masyarakat. Banyak hal yang bis akita amati dan kita ambil Pelajaran dari seorang perawat. Dalam masyarakat modern saat ini, perawat sering kali dipandang sebagai garda terdepan dalam dunia kesehatan. Namun, peran mereka jauh lebih dalam dan kompleks daripada sekadar menjalankan tugas medis. Perawat bukan hanya sekadar profesi; mereka adalah pilar yang menopang sistem kesehatan, penghubung antara pasien dan dokter, serta sumber dukungan emosional bagi mereka yang sedang berjuang dengan berbagai kondisi kesehatan.

Seorang perawat memiliki kehidupan sehari -- hari yang cukup sibuk. Mereka memiliki jam kerja yang tak beraturan. Ada kalanya mereka bekerja untuk shift pagi, ada kalanya pula bekerja di shift malam. Sebelum memulai pekerjaan pada hari itu, perawat perlu memikirkan peralatan dan Langkah -- Langkah apa saja yang perlu mereka lakukan dalam melayani Masyarakat. Sebelum melakukan pekerjaannya, seorang perawat juga akan melakukan serah terima tugas dengan shift sebelumnya. Tugas pertama yang biasanya mereka lakukan adalah mengecek kondisi pasien sampai memberikan obat -- obatan sesuai dengan resep dokter. Perawat juga harus memantau keadaan pasien dan mencatat segala perubahan yang terjadi. Perawat bukan hanya merawat secara fisik saja tetapi juga mental pasien dan keluarganya. Perawat juga harus mmapu mengedukasi keluarga pasien.

Dalam pekerjaan ini, perawat seringkali mendapat tantangan yang cukup besar. Beban pekerjaan yang berat kerap kali mengakibatkan perawat kelelahan secara fisik dan mental. Hasil riset PPNI menunjukan 50,9% perawat Indonesia mengalami stress kerja, sering pusing, lelah, tidak ada istirahat karena beban kerja terlalu tinggi di masa pandemi. Terdapat kinerja perawat sebanyak 48,8% memiliki stress kerja dan 51,1% memiliki stress kerja yang tinggi. Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan perawat mengalami stress dalam pekerjaan. Salah satu penyebabnya adalah beban kerja yang tinggi dan mengakibatkan penurunan motivasi kerja. Selain itu, kurangnya fasilitas serta sarana dan prasarana seperti kondisi keja yang tidak baik, gaji / honor yang sangan minimum hal tersebut juga dapat mengakibatkan perawat mengalami stress dalam pekerjaannya. Beban kerja yang berat tentu saja dapat menyebabkan stress dalam pekerjaan hal ini dikarenakan penggunaan waktu kerja yang dilakukan perawat satu dengan yang lain tidak sama dengan perawat yang lain tergantung pengalaman dan Pendidikan yang ada dalam diri perawat. Selain ancaman stress dan kelelahan, perawat juga memiliki resiko paparan penyakit yang tinggi. Seperti yang kita tahu, dengan pekerjaan mereka yang berada di lingkungan rumah sakit atau fasilitas kesehata lainnya menyebabkan perawat rentang terpapar penyakit terlebih penyakit menular. Selain merawat pasien, perawat juga harus memenuhi banyak tuntutan administratif, seperti mencatat perkembangan pasien dan melaporkan data medis. Hal ini menambah beban kerja mereka dan mengurangi waktu yang bisa digunakan untuk fokus pada perawatan langsung.

Perawat tidak hanya merawat pasien secara fisik saja, tetapi perawat juga harus mampu menjadi teman, pendengar, dan memberi motivasi kepada pasien. Di wilayah terpencil, perawat sering kali menghadapi berbagai tantangan seperti minimnya alat medis, sulitnya akses transportasi, namun mereka tetap menjalankan tugas dengan sepenuh hati. Seorang perawat sering kali melampaui tugas formal yang tertera di deskripsi pekerjaannya. Mereka membantu pasien dan keluarga memahami diagnosis, memberikan dukungan moral, dan bahkan terkadang menjadi mediator antara dokter dan pasien untuk memastikan komunikasi berjalan lancar. Di banyak kasus, perawat juga turut memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai kesehatan dan pencegahan penyakit. Perawat adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang berdedikasi tanpa batas. Mereka tidak hanya bekerja untuk memenuhi kewajiban, tetapi juga memberikan pelayanan yang lahir dari hati. Melalui ketulusan, keberanian, dan pengorbanan, perawat menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk tidak menyerah menghadapi tantangan. Dedikasi tanpa batas perawat tidak hanya memberikan dampak positif bagi pasien, tetapi juga menginspirasi masyarakat luas. Kisah-kisah tentang perawat yang rela bekerja di tengah bencana atau merawat pasien dalam kondisi sulit mengajarkan arti sejati dari pengabdian dan kemanusiaan. Meski kontribusi perawat sangat besar, mereka sering kali bekerja tanpa pengakuan yang memadai. Penting bagi kita untuk memberikan apresiasi yang layak, baik dalam bentuk penghargaan, dukungan moral, maupun perbaikan kesejahteraan mereka. Kita juga dapat menunjukkan penghormatan dengan cara sederhana, seperti mengucapkan terima kasih atau memahami beratnya tanggung jawab mereka. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun