Mohon tunggu...
Nurul Fauziyyah
Nurul Fauziyyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

mahasiswa aktif jurusan Manajemen Pendidikan Islam yang tertarik dengan konten pemberitaan dunia pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kerangka Kerja (Strategi) Pemasaran Jasa Pendidikan: Kunci Sukses Sekolah Islam Terpadu

23 November 2024   12:20 Diperbarui: 23 November 2024   12:23 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Kerangka Kerja (www.pexels.com)

Dalam era persaingan ketat di dunia pendidikan, sekolah Islam terpadu harus mampu menawarkan keunggulan yang kompetitif untuk merebut hati masyarakat. Salah satu kunci keberhasilan adalah penerapan strategi bauran pemasaran (7P), yang mencakup product, price, place, promotion, people, physical evidence, dan process. Strategi ini membantu lembaga pendidikan tidak hanya menarik minat calon pengguna tetapi juga membangun reputasi yang berkelanjutan. Berikut penjelasan lengkapnya:

Pertama, Produk: Menawarkan Nilai dan Keunggulan

Dalam konteks pendidikan, produk adalah jasa yang ditawarkan kepada masyarakat. Sekolah harus mampu memberikan nilai tambah melalui reputasi, prospek lulusan, serta mutu pendidikan. Keberhasilan ini terlihat dari kompetensi lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Dengan menyediakan berbagai pilihan program yang relevan dengan kebutuhan zaman, sekolah Islam terpadu dapat membuktikan bahwa mereka adalah pilihan terbaik bagi orang tua yang menginginkan pendidikan berkualitas.

Kedua, Harga, Lokasi, dan Promosi: Memastikan Akses dan Komunikasi yang Efektif

Harga (price) menjadi aspek penting yang mencerminkan kualitas layanan pendidikan. Biaya seperti uang bangunan, SPP, atau biaya tambahan lainnya harus sesuai dengan nilai yang ditawarkan. Lokasi (place) juga berperan strategis; sekolah yang mudah diakses, nyaman, dan berada di lingkungan yang mendukung akan lebih diminati. Promosi (promotion) tak kalah penting. Sekolah harus aktif memperkenalkan program dan keunggulan mereka melalui berbagai media---dari elektronik hingga cetak---untuk membangun kesadaran dan kepercayaan masyarakat.

Ketiga, Sumber Daya Manusia, Bukti Fisik, dan Proses: Pilar Keunggulan Jasa Pendidikan

Sumber daya manusia (people), seperti guru dan staf, adalah aset utama. Tenaga pendidik harus memiliki kualifikasi dan kompetensi tinggi agar mampu menyampaikan pendidikan yang bermutu. Bukti fisik (physical evidence), seperti fasilitas sekolah, gedung, dan perlengkapan pendukung lainnya, mencerminkan komitmen sekolah terhadap kualitas. Selain itu, proses (process) pendidikan---dari metode pengajaran hingga administrasi---harus berjalan lancar untuk memastikan tercapainya tujuan akhir, yaitu mencetak lulusan berkualitas.

Melalui penerapan 7P ini, sekolah Islam terpadu dapat menjadi institusi pendidikan yang tidak hanya diminati tetapi juga dihormati. Dengan mengutamakan nilai tambah, aksesibilitas, profesionalisme, dan proses yang terstruktur, lembaga pendidikan ini dapat menghadapi tantangan zaman dan memenuhi harapan masyarakat. Strategi pemasaran yang holistik tidak hanya membantu meningkatkan jumlah pendaftar, tetapi juga memperkuat citra positif sekolah di mata publik.

Seluruh tulisan dalam artikel ini merujuk pada Modul Ajar Part 12 Poin c Mata Kuliah Sekolah Islam Terpadu Oleh Prof. Dr. H. A. Rusdiana, M.M (https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/100464)

Riwayat Penulis: Nurul Fauziyyah Lahir di Bandung, 15 Desember 2004. Alamat: Kp. Pasar Kidul Desa Campakamekar Kecamatan Padalarang Jawa Barat. Telp. 082129850981 Email: fauziyyahnurul992@gmail.com Pendidikan: MI Hidayaturrohman tahun lulus 2016. MTs Persis Padalarang,  tahun lulus 2019. MA Persis Padalarang, tahun lulus 2022 dan sekarang kuliah di UIN Sunan Gunung Djati Bandung Jurusan Manajemen Pendidikan Islam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun