Mohon tunggu...
Nurul Amri Komarudin
Nurul Amri Komarudin Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer

I'm a lecturer of Environmental Engineering, Sumbawa University of Technology

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Resistensi Antibiotik Limbah Rumah Sakit dan Dampaknya terhadap Kualitas Air Sungai

18 Desember 2022   17:55 Diperbarui: 18 Desember 2022   17:54 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kolase - dok. pribadi

Sungai Brang Biji merupakan sungai yang terletak di Pulau Sumbawa tepatnya di kelurahan Brang Biji, Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Sungai ini bermuara di Teluk Sumbawa yang membujur dari arah selatan ke utara, dan melintasi Batu Lanteh di bagian hulu , serta Kota Sumbawa Besar di bagian hilir hingga akhirnya bermuara di Laut Flores.

Sungai Brang Biji yang mengalir di bagian kota Sumbawa tepatnya di belakang Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa, tentunya akan tercemari baik dari limbah rumah sakit maupun dari limbah rumah tangga di sekitarnya. Sungai Brang Biji memiliki tingkat pencemaran dengan kategori berbahaya akibat limbah yang dibuang ke aliran sungai sehingga sudah tidak dapat dimanfaatkan untuk dikonsumsi maupun digunakan untuk kebutuhan sehari-sehari warga setempat.

Resistensi antibiotik merupakan masalah global yang serius serta ancaman yang sangat besar terhadap kesehatan manusia. Penyebaran antibiotik ke alam bebas akan berpeluang terjadinya sebaran bakteri antibiotik menjadi lebih massif. Bakteri tersebut dapat berubah serta mentransfer Antibiotic Resistance Gene (ARG). Menurut Syafriana et.al (2020), Escherichia coli merupakan salah satu bakteri yang resisten terhadap antibiotik. Penyebabnya resistensi antibiotik melalui perairan seperti sungai dikarenakan Escherichia coli banyak tumbuh dan berkembang di wilayah perairan.

Apabila Escherichia coli terdapat di sungai Brang Biji maka dapat dipastikan air sungai tersebut sudah tidak layak baik dikonsumsi maupun dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari karena akan berdampak negatif bagi manusia. Bakteri yang mengalami resistensi terhadap antibiotik dapat menyebar bahkan bermutasi sehingga akan memungkinkan jenis penyakit infeksi baru yang mengancam kesehatan karena lebih sulit untuk diobati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun