Mohon tunggu...
Nurul Andien Aprilianti
Nurul Andien Aprilianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Senang menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKNT Gelombang 112 Unhas Selenggarakan Penyuluhan dan Demonstrasi Pembuatan Ecobrick pada Ibu-ibu PKK di Desa Mangeloreng

16 Agustus 2024   13:14 Diperbarui: 16 Agustus 2024   13:16 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa dari program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Gelombang 112 Universitas Hasanuddin (Unhas), Nur Zahra Syam, berhasil menyelenggarakan kegiatan penyuluhan dan demonstrasi pembuatan ecobrick. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Kantor Desa Mangeloreng pada hari Jumat, 2 Agustus 2024 tepatnya pada pukul 09.00 hingga 10.30 WITA yang dihadiri oleh ibu-ibu PKK Desa Mangeloreng.

Program ini hadir untuk memberikan pemahaman yang mendalam melalui informasi yang relevan dan meningkatkan kesadaran masyarakat terkait dengan permasalahan sampah di lingkungan sekitar mereka, khususnya bagi masyarakat yang bertempat tinggal di Desa Mangeloreng, Kec. Bantimurung, Kab. Maros. Sampah sendiri masih menjadi permasalahan yang kompleks hingga saat ini, khususnya sampah plastik yang sulit terurai. Oleh karena itu, dilakukan penyuluhan terkait ecobrick yang menjadi salah satu metode dalam mengolah sampah plastik.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Selain penyuluhan, dilakukan juga demonstrasi pembuatan ecobrick untuk menambah keterampilan ibu-ibu PKK dalam mengurangi tumpukan sampah plastik sehingga sampah plastik dapat sedikit berkurang. Banyaknya kegiatan masyarakat di Desa Mangeloreng seperti pesta, pernikahan dan sebagainya ternyata menghasilkan banyak sampah plastik yang mengakibatkan banyaknya tumpukan sampah plastik di beberapa wilayah di Desa Mangeloreng.

Kegiatan ini disambut dengan antusias dan mendapatkan respon yang positif sebagai langkah nyata dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. Salah satu ibu PKK menyoroti kurangnya kesadaran masyarakat terhadap masalah sampah. “Kegiatan ini sangat bermanfaat dikarenakan masih banyak masyarakat yang kurang sadar terkait bahaya sampah plastik yang sulit terurai dan kurang bisa mengolah sampahnya dengan baik. Sejauh ini, warga hanya membakar dan membuang sampahnya ke sungai atau tanah kosong”, katanya.

Program kerja ini diharapkan dapat menjadi contoh nyata dalam mengubah perilaku masyarakat terkait pengolahan sampah serta meningkatkan keterampilan masyarakat dengan memanfaatkan sampah plastik. Diharapkan partisipasi aktif dari ibu-ibu PKK Desa Mangeloreng dapat menjadi kunci dalam keberlanjutan kegiatan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun