Mohon tunggu...
dodo si pahing
dodo si pahing Mohon Tunggu... Buruh - semoga rindumu masih untukku.

Keinginan manusia pasti tidak terbatas, hanya diri sendiri yang bisa mengatur bukan membatasi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tatapmu Bersama Gemintang

1 April 2023   12:08 Diperbarui: 1 April 2023   12:30 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : TelusurBali.com

Penghabisan  kali kuteguk kopi hitam pekat
ketika  embun pagi mencium kuncup bunga kamboja di halaman  rumah
getar cumbu  
senda rindu
tangis haru
sejuta cita
bergelayut di buhul nafas dalam pandang nanar silhoute wajahmu

setelah tatap sayumu berlalu  
dan tanganmu mendingin
kehampaanku  pun di mulai

harus kuyakini
kepergianmu hanya sejengkal  waktu
sedekat ashar  dan maghrib
 namun  jelas ada
jarak yang tidak dapat ditapak

kekasihku
di awal malam akan sama
kita menikmati bebungaan  dan kemerlip  kunang-kunang
meski hanya tatapmu
bersama gemintang


Pati, 1 Juli 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun