Mohon tunggu...
dodo si pahing
dodo si pahing Mohon Tunggu... Buruh - semoga rindumu masih untukku.

Keinginan manusia pasti tidak terbatas, hanya diri sendiri yang bisa mengatur bukan membatasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pak Manis

11 Oktober 2022   17:10 Diperbarui: 11 Oktober 2022   17:17 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : atorcator.com

Pernah karena ingin berbeda dari lurah sebelumnya ketika mengendalikan banjir. Kalau lurah sebelumnya secara nyata membangun saluran yang menghubungkan sumber mata air yang ada di ujung desa kemudian mengalirkannya ke sungai yang ada, dan membuat dam-dam yang bisa menampung limpasan sungai bengawan yang dipastikan akan meluap kalau hujan deras. Maka Pak Manis dengan penuh keyakinan yang mendasarinya dengan scientific menyuruh tiap orang membuat sumur resapan di tiap pinggir jalan.

"Penemuan luar biasa."

"Apanya yang luar biasa?"

"Apa matamu tidak melihat, kalau Pak Manis telah melakukan hal luar biasa yang belum pernah dilakukan orang-orang sebelumnya untuk mengatasi banjir."

"Maksudmu dengan melubangi jalan terus ditimbun lagi? Coba buka lebar-lebar akalmu yang telah tertutup kata manis lurahmu yang bakal lengser itu.  kontur tanah desa yang masih labil terus kalau ada hujan apa malah tidak menjadi kubangan tanah yang sanagat luas. Belum lagi kalau ada hujan terus menggenangi jalan dan menutupi jalan hingga bahu jalan apa tidak mencelakai para pengguna jalan?"

"Kamu saja yang sewot tiap kali Pak Manis membangun."

"Bukannya sewot tetapi memang apa yang dilakukan si Manis selama jadi lurah tidak ada. Hanya mengahamburkan Bantuan desa dan kas desa."

"Itulah kalau hati sudah ingkar dengan kalam Tuhan."

"Nah persis, pendukung dan yang didukung selalu mengatasnamakan Tuhan, seolah-olah Tuhan hanya milikmu."

Dua orang itu masih bersitegang hingga malam menjelang, entah apa yang terjadi karena dari pertengkaran kecil rakyat jelata lebih membekas.  Sayup sayup burung burung hantu memerdukan suaranya yang parau, seolah berkata kalau si Manis telah telah diajukan oleh salah satu partai di Kabupaten untuk maju menjadi calon Walikota.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun