Mohon tunggu...
dodo si pahing
dodo si pahing Mohon Tunggu... Buruh - semoga rindumu masih untukku.

Keinginan manusia pasti tidak terbatas, hanya diri sendiri yang bisa mengatur bukan membatasi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Haiku, Sawah Menengadah Berkesah

2 Februari 2021   20:03 Diperbarui: 2 Februari 2021   20:06 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : dokumen pribadi

Sini datanglah
tengok padi terendam
banjir menggenang

Gagal menuai
tinggal menghitung luka
hari  yang lama

kesah tertahan
mengais perjuangan
layu di sawah

Tangan tengadah
berharap belas Tuhan
di hening malam

hidup bertarung
nasib yang terselubung
misteri malam

Esok berharap
seindah kunang kunang
di sisa senja

Hari bergulir
menanti benih baru
di pinggir sawah

Pati, 2 Februari 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun