Mohon tunggu...
dodo si pahing
dodo si pahing Mohon Tunggu... Buruh - semoga rindumu masih untukku.

Keinginan manusia pasti tidak terbatas, hanya diri sendiri yang bisa mengatur bukan membatasi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Saya Akan Membuat Tahun Baru Ini Berbeda

30 Desember 2020   08:17 Diperbarui: 30 Desember 2020   08:19 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : cnnindonesia.com

Seumuran hingga kepala 5, saya belum pernah sama sekali menyiapkan hari pergantian tahun secara spesial.  Misalnya pesta kebun dengan  membakar daging ayam, membuat sate, atau membuat ingkung. Kemudian begadang hingga tahun baru menjelang. Setelah itu paginya hingga siang hari tidur karena ngantuk dan kelelahan. Kalau ikut-ikutan teman meramaikan ulang tahun atau ramai-ramai di lingkungan pernah juga.

Semangat tahun baru akan selalu ada pada tiap pergantiannya, semua orang tidak bisa memungkirinya. Meskipun lelah dan ngantuk terus paginya tidur hingga siang bolong ada kebahagaiaan dan kepuasan tersendiri. Toh, tidak setiap hari menyiapkan makanan kemudian menahan kantuk dengan bermain kartu, bermain musik, atau apa saja yang penting bisa melewati tahun baru. Itu semua pengalaman ketika ikut kumpulan rukun tetangga di tempat saya, itupun sudah lama sekali. Sebelum SBY jadi presiden kali ya.

Ketika tahun ini semua orang masih dalam keadaan prihatin karena Corona, semuanya harus bisa mengerem. Kemudian mencari alternatif agar malam pergantian tahun baru tidak berlalu dengan sia-sia. Namun juga tidak merayaknnya dengan berlebihan. bisa dengan patungan, kalau ada yang cukup uang bisa memborong ayam, atau beli ikan bekilo-kilo kemudian digoreng atau dibakar. Kalau pingin lebih bisa membeli kambing kemudian diingkung. Dan pastinya semuanya dilakukan pas tanggal 31 Desember malam.

Budget yang berlebihan bisa saja mengadakan pesta ramai-ramai di rumah, di perempatan kampung, asal tetap mematuhi protokol kesehatan. Namun hingga saat detik ini belum ada rencana untuk merayakan tahun baru dengan membuat suatu menu khusus. Kalau membuat roti, setiap bulan sudah bikin, kalau bakar ayam ribet sama keluarga karena hanya tiga orang, kalau membuat opor santannya banyak.

Pasti enak ya kalau bisa melewati tahun baru meskipun tahun ini dilarang untuk mengadakan keramaian di pusat-pusat perbelanjaan.  Atau masih menikmati musik dengan sound rumahan tanpa harus berdesakkan di konser musik di pusat kota. Apalagi melewati tahun baru tanpa keramaian berlebihan itu di rumah saja yang tidak tergoda dengan belanja di mall. selanjutnya bisa menggoyangkan kaki, tubuh, hingga kepala, atau hanya berjoged tanpa harus berdesakkan dengan orang lain.

Setelah lelah bergoyang dengan lantunan musik atau cukup manggut-manggut ketika teman berkaraoke, dilanjutkan acara makan. Karena istri adalah  jago masak maka urusan menggoreng atau membakar ayam bukan masalah besar. Masalah terpenting adalah ada bahannya itu saja. Iuran alias patungan, nah itu baru masuk akal. Kalau dipaksa menyediakan segala peralatan dan bahan baku  sendiri ya agak berat.

Karena dengan model patungan seperti itu diharapkan semua orang yang datang nanti tidak ada satupun yang merasa sebagai bos, semuanya akan berpikiran sama sebagai tetangga bersebalahan yang berkeinginan sama untuk meramaikan pergantian tahun dan memiliki persepsi bahwa, hari tahun baru akan menjadi milik bersama.

Meramaikan suatu momen hampir semua orang bisa melakukannya. Namun ada kalanya mempersiapkan keramaian itu yang penting. Kalau tidak ada persiapan yang bagus maka sepertinya tetangga dan kenalan yang akan datang akan merasa tidak puas, maka bisa saja setelah datang akan pergi lagi menikmati malam tahun baru di tempat lain atau tetap datang dan mengikuti acara namun penuh dengan keterpaksaan. Oleh karena itu persiapan harus matang, tidak boleh mengecewakan semuanya.

Kemudian rencana saya akan memberi suatu tambahan dari kesepakatan yang telah ada bisa dikatakan sebagai kejutan. Yaitu menambah jumlah bekal bahan  masakan yang bisa digoreng atau dibakar, yaitu ikan air tawar bisa nila, gurame, lele, atau bandeng. Kalau ditambah dengan ayam potong sepertinya tidak banyak yang minat.

Nanti, saya akan memancing di empang tempat pemancingan. Mengapa di tempat itu? Ada beberapa tujuan yang ingin saya capai, yaitu melampiaskan hobi. Karena sudah sangat lama tidak memancing maka dengan cara ini sedikit banyak akan mengalihkan kebosanan akibat selalu di rumah karena Covid. Bayangkan saja Sembilan bulan kegiatan rutin hanya antara kamar tidur, ruang tamu, teras, ruang makan demikian seterusnya kemudian ke kantor pun bisa di hitung dengan jari. Makanya dengan memancing di akhir tahun bisa menyegarkan kembali semangat yang sudah pada titik nadir terendah.

Kalau sudah dapat bisa untuk tambah-tambah ikan yang sudah dipesan. Nasi, buah, peralatan makan dan minum adalah milik sendiri agar terjaga kebersihan serta kesterilannya bahka air minum juga akan bawa sendiri-sendiri. Jadi saya sebagai tuan rumah tidak akan begitu direpotkan, dan nanti saat mendekor tidak akan akan dibutuhkan banyak orang. Karena untuk urusan dekor-mendekor saya sendiri bisa melakukannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun