Mohon tunggu...
dodo si pahing
dodo si pahing Mohon Tunggu... Buruh - semoga rindumu masih untukku.

Keinginan manusia pasti tidak terbatas, hanya diri sendiri yang bisa mengatur bukan membatasi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Teman di Senja Hari Saat Kepulangan

21 November 2019   15:04 Diperbarui: 21 November 2019   15:21 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

simpulsimpul puja tak habis
ketika menuliskan kisahmu
di atas kertas busam
ujung jemari pun bergetar
seolah-olah mengabari berat beban takdirmu

jung timur datangmu
berbekal seadanya melintas di awal pagi
berharap sampai pada saatnya
di batas matahari tenggelam

tanpa menghitung beribu tapak
tanpa rasa luka menginjak onak

Hidup Sekadar bercengkerama  katamu
memparodikan kesedihan
menyanyikan bencana
Menangisi perpisahan
mungkin bisa dijadikan pendamping
menuju pulang

tiba-tiba
Jemari serasa lumpuh
tak mampu lagi menggurat cerita
manakala matamu terpejam
tersenyum sangat damai

(Pati, 21 Nopember 2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun