Mohon tunggu...
Ahmad Choliq
Ahmad Choliq Mohon Tunggu... Jurnalis - Sambal Terasi

Sambal Terasi ( Suka Membaca, menulis, terus berkreasi). Peringkat 100 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Embun dan Anakku

18 Juli 2024   06:12 Diperbarui: 18 Juli 2024   06:52 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Sumber Gambar : Merdeka.com / ilustrasi embun pagi.

Embun memeluk ilalang di tepi sungai
membisikkan cerita tentang damai.
Ia begitu manja
Ingin angin selalu mengayun-ayunkannya
hingga mentari mulai menyapa
ia masih terlelap tanpa suara.


Wahai embun !
Tahukah kamu
aku sedang gusar dan bingung
anak kecilku ingin makan krupuk kerung
tapi si penjual tak nampak batang hidung
Ia murung dan mutung
merengek di kamar berselimut sarung.


Wahai embun sapa anakku
Ajak ia bermain ayunan bersamamu
berikan damaimu
berikan sejukmu.
( Grobogan, Kamis, 18 Juli 2024).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun