Wahai dosa !
Kau telah menjadi penghalang
doaku merobek langit.
Segenggam dosa telah mempermalukanku
segentong dosa telah menjatuhkanku
seempang dosa telah menghinakanku
segunung dosa telah menghancurkanku.
Tiba saatnya aku berkaca
mengenang kilas balik masa
dimana jiwa memikul dosa.
Tuhan berkata, pintu rahmatku lebih luas dari lautan
Pintu maafku lebih lebar dari hamparan awan.
Mendekatlah jangan sungkan
Sedapkan harimu dengan amal kebaikan.
( Purwodadi, Jumat, 28 Juni 2024)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H