Untungnya kau
datang dalam pangkuan waktu
memanggilku menikmati senja,
ombak bersorak-sorak gembira
pertanda lega akan hadirmu.
Langit berkerudung jingga
mengukir sunset  penuh romantika.
Ku memandangmu
kau menekuk wajahmu dengan salah tingkahmu.
Angin berbisik "ungkapkan cintamu padanya ! Jangan ragu  !"
Kau tak mau menuruti itu
pikirmu itu hanya helat angin saja.
Jika diikuti khawatir berbuntut kecewa
ujung cerita patah hati level dua.
Optimis begitu tipis
bagai uang dompet tanggal tua.
Hatimu cinta
tapi dompet dalam duka.
(Grobogan, 27 Mei 2024).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!