Mohon tunggu...
Ahmad Choliq
Ahmad Choliq Mohon Tunggu... Jurnalis - Sambal Terasi

Sambal Terasi ( Suka Membaca, menulis, terus berkreasi). Peringkat 100 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku

19 Mei 2024   17:32 Diperbarui: 19 Mei 2024   17:54 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku bukanlah cicak yang merayap
di langit-langit atap,
aku bukanlah rayap
Yang bisa merubah diri menjadi laron bersayap.

Aku adalah manusia yang terbang dengan cita-cita
terkadang jatuh dalam putus asa,
sudah jatuh tertiban tangga pula.

Aku tak sehebat lilin
merelakan terbakar demi menerangi ditengah gelap,
aku tak sehebat obat nyamuk
merelakan terbakar demi mengendalikan nyamuk.

Aku adalah manusia
yang saat disanjung tak mampu menjadi rembulan,
aku adalah manusia
yang saat dihina tak berubah sampah.


Aku adalah orang lelah
yang mudah terpejam dalam sekejap
mudah terlelap dalam gelap.
Aku berbahagia dalam lorong mimpi
Berwalang hati dalam kehidupan yang kujalani.
( Jepara, Minggu 19 Mei 2024).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun