Suatu ketika penulis melaksanakan salat Jum'at di Masjid yang jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah penulis. Di depan penulis terlihat orang bersarung dengan merek Mangga dan disebelah kanan orang tersebut nampak orang bersarung dengan merek Marimas. Lengkaplah sudah ada Marimas Mangga di depan. Buyar sudah kekhusyukan penulis di dalam salat Jum'at.
Berangkat dari kejadian ini penulis jadi ingat sebuah pesan yang pernah disampaikan oleh salah seorang guru penulis saat masih di  pesantren dulu. Sebut saja namanya Ustadz Ainul Labib. Dalam suatu kesempatan beliau pernah menjelaskan,
"Kalau kalian memakai sarung  maka taruhlah merek sarung di bagian depan. Agar tidak menggangu kekhusyukan orang yang salat dibelakang kita. Lagian merek sarung yang kita perlihatkan pada  orang lain itu tidak membawa keuntungan bagi kita."
Disamping itu, penting bagi kita untuk mengencangkan sarung untuk menjaga kekhusyukan dalam salat. Sebab apabila kita memakai sarung dan lipatannya kurang kencang bisa menjadikan sarungnya melorot saat digunakan salat. Akhirnya kita fokus pada sarungnya bukan salatnya.
Guru penulis yang bernama Ustadz Abdul Qodir pernah berkata, "Jika memakai sarung jangan sampai sarungnya menjulur mengenai tanah  karena hal itu bisa menjadikan sarungnya terkena najis."
Yang paling  baik sarung yang dipakai tidak sampai melebihi mata kaki. Ada sebuah riwayat hadis bahwa seseorang yang memakai pakaian seperti jubah, sarung yang melebihi mata kaki dan disertai dengan rasa sombong maka tempatnya adalah neraka.
Akan tetapi, jika tidak disertai rasa sombong meskipun  sarungnya melebihi mata kaki maka para ulama tidak mempermasalahkan. Dengan catatan seperti yang dikatakan guru penulis tadi bahwa, sarungnya tidak menjulur ke bawah mengenai tanah agar tidak mengenai najis.
Penulis  ingin menambahkan, dengan memakai sarung itu bisa mendatangkan pahala manakala disertai dengan niat. Niatnya bagaimana ? Jadi ketika kalian memakai sarung niatkan dalam hati,
"Aku memakai sarung dengan niat menutup aurat mengikuti perintah Allah karena Allah taala."
Dengan demikian menjadikan setiap kita bersarung memperoleh pahala dari Allah swt.
Semoga artikel ini memberi manfaat untuk kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H