Pesta demokrasi
masih di bulan Februari,
calon-calon pemimpin negeri ini
menjadi buah bibir di warung kopi,
setan berjibaku beraksi
menuai kata-kata manis
mengajak halus menuju tol dosa.Â
Setan berkampanye di mana-mana,
manusia menjadi sasaran utama.
Setan menanamkan kebencian di hati manusia
bencilah capres, bencilah cawapres yang bukan pilihanmu,
Bukalah aibnya,
Gorenglah keburukannya
musuhilah kawan yang tak sepaham,
angkatlah amarahmu
matikan hati nuranimu.
Selama pemilu 2024 belum terjadi,
Iblis dengan anak buahnya setan tak kan berhenti,
semangat merayu,
pantang menyerah membuat manusia bergibah.
Waspadalah wahai anak adam
senjatai dirimu dengan iman taqwa
Pandanglah kebaikan para pemimpin
jangan kau hujat, bully atau caci maki.
Wahai manusia
waspadalah perangkap setan
ingatlah kampanyenya adalah  penjerumusan,
sedikit demi sedikit memecah belah persatuan, Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â merusak persaudaraan.
(Selasa, 23 Januari 2024).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H