Terimakasih istriku, kau adalah hartaku yang paling berharga. Tak terasa sudah hampir dua tahun usia pernikahan kita. Kau masih setia menemaniku, dikala duka dan suka. Saat kita masih ta'arufan sampai kita telah menjalani rumah tangga, aku selalu memanggilmu dengan sebutan "sayang..!" Bukan karena mengikuti trend, bukan karena ingin disebut keren tapi sebutan "sayang..!" yang selalu aku ucapkan untukmu semoga saja bisa menjadi doa. Aku selalu sayang kamu dan kamu selalu sayang aku. Alhamdulillah doa itu menjadi nyata. Kau memang benar-benar sayang kepadaku. Sebelum aku berangkat kerja malamnya kau telah  siapkan bekal minuman tiga rasa yaitu air putih, air teh, dan air kopi. Sebelumnya botol-botol untuk minumannya kau cuci bersih lalu setelah semua airnya tertuang dalam botol masing-masing baru kau simpan dalam kolkas sehingga segarnya luar biasa.
Tiap kali aku ada waktu bersamamu kau tak pernah tidak menciumku, memelukku, tersenyum kepadaku, terkadang menjahiliku tapi semuanya itu adalah pengantar bahagia, bisa melepas tawaku, menghilangkan lelahku,menerbangkan rasa stresku yang bergelayut dalam tempurung kepalaku.
"Sayangi aku sepanjang hidupmu,Â
maka aku akan menyayangimu sepanjang umurku."
Wahai sayangku semoga badai ujian yang menerpa kita bisa kita lewati dengan kesabaran, keimanan, dan ketakwaan.
Percayalah dengan banyak berikhtiar
dan berdoaÂ
pasti Tuhan  memberikan pertolongan,
kemudahan
dan kelancaran.