Mohon tunggu...
Nurul Fadhilah Nasution
Nurul Fadhilah Nasution Mohon Tunggu... Mahasiswa - Helwahh

Man jadda wa jada

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Guru yang Berjasa Sepanjang Masa

27 Mei 2022   21:07 Diperbarui: 27 Mei 2022   21:10 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Asaalamualaikum Wr Wb

Hallo readers, kembali lagi bersama saya dengan cerita yang berbeda. nah kali ini saya ingin membuat artikel yang judul nya juga sangat berbeda dengan judul artikel saya sebelumnya, tentunya pada kesempatan kali ini topik saya tidak kalah menarik dong dengan topik artikel saya yang lalu. nah pada kesempatan kali ini saya ingin bercerita tentang  seorang pahlawan tanpa tanda jasa saya, yakni guru ngaji saya di waktu kecil.  

seperti yang kita ketahui, guru gaji merupakan salah satu pahlawan yang juga berjasa bagi kita, karna ia mengajari kita dengan penuh kasih sayang dan tentunya sangat sabar, guru ngaji biasanya mengajari kita tanpa pamrih. menjadi guru ngaji tidak lah mudah, yang mengajari kita dari yang awalnya buta huruf hijaiyyah, hingga kita bisa lancar dalam membaca alquran tanpa terbata- bata. menjadi guru ngaji sangat besar pahalanya, karena apa? karna ia mengajarkan tentang ilmu agama, yang mana kita diajarkan cara membaca kalam kalam allah dengan baik dan benar, tidak hanya diajarkan mengenal huruf saja, bahkan guru ngaji kita juga mengajarkan tata cara membaca alquran, adab adab membaca alquran, tentang tajwid alquran, agar kita membaca alquran sesuai dengan kaidah alquran sehingga kita tidak salah dalam membaca alquan dan senantia sesuai dengan arti atau makna yang terdapat didalam alquan. maka dari itu sangat besar pahala menjadi seorang guru ngaji, pahala yang didapatkan oleh seorang guru ngaji merupakan pahala jariyah, karena  setiap seorang anak yang sudah belajar mengaji dengan guru ngajinya, dan akan ia amalkan membaca alquran dikehidupan sehari harinya, maka pahalanya akan terus mengalir kepada guru ngaji tersebut hingga guru ngaji tersebut sudah meninggal pun tetap mengalir. masyaallah begitu mulia sekali bukan sebagai guru ngaji.

baik, mengenai tentang guru ngaji, saya akan bercerita tentang seputar guru ngaji saya di waktu kecil.  Beliau bernama Hj. Latifah, beliau sudah terbilang sangat tua, tetapi masih bisa untuk mengajar ngaji, bisa di bilang beliau lah yang merupakan guru ngaji tertua di kampung saya. rumah beliau tidak begitu jauh dari rumah saya, jadi setiap saya ingin berangkat mengaji, saya selalu berjalan kaki bersama abg saya waktu kecil dahulu. kami bergi bersama sama ke masjid terlebih dahulu untuk melaksanakan sholat maghrib sehabis itu baru kami pergi mengaji, karna mengaji nya di mulai dari habis maghrib, tapi terkadang kami juga disuruh untuk sholat berjamaah di rumah beliau, biasa beliau sangat senang kalau kami sholat berjamaah di rumahnya. selanjutnya kami lanjut untuk mengaji, saya mulai mengaji di rumah beliau dimulai dari TK, alhamdulillah saya sangat cepat naik ke alquran, karena kata beliau saya cepat menangkap bacaan bacaan yang di ajarkan beliau. murid beliau terbilang sangat banya, tetapi beliau tidak ingin di bayar ketika kami mengaji dengannya, beliau hanya ingin di doakan saja dan biasa kami selalu memberikan bahan-bahan kebutuhan dirumah. 

Beliau termasuk orang yang sangat keras dalam mengajari kami mengaji, biasa anak anak yang sulit untuk menangkap bacaan terkadang di marahi beliau, tapi beliau marah bukan karna gasuka, karna beliau itu tegas agar semua anak anak didiknya bisa membaca alquran, beliau tidak pernah mengeluh dalam mengajari kami, walaupun kami banyak yang bandal, beliau tetap sabar dalam mengajari kami. beliau sudah menginjak lansia, tetapi mata dan pendengar beliau masih sangat tajam, masyaallah mungkin itu salah satu kelebihan beliau sebagai seorang guru ngaji walaupun sudah lansia. tetapi beliau berkata kepada saya, bahwa anak didik ngaji beliau pada saat zaman yang penuh dengan gadjet sekarang berbeda dengan zaman kami dahulu. pada zaman ini anak anak susah sekali untuk menangkap huruf, sudah di kasi tahu berkali kali juga tetap susah menangkap, karna mereka juga sambil bermain main membacanya, berbeda dengan kami dahulu, beliau lebih suka murid muridnya yang dulu yang selalu serius untuk menghafal alquran. beliau sering bercerita tentang murid muridnya yang sekarang kepada saya. beliau berkata emang terlihat sekali perbedaannya ank zaman sekarang dengan zaman dahulu dalam belajar ngaji. dahulu kami kalau dipukul kalau salah membacanya tidak mengadu atau tidak marah ketika di pukul karna salah. berbeda kata beliau dengan anak zaman sekarang tidak bisa dipukul, karna kalau di pukul ia tidak akan mau kembali lagi mengaji, baru saja di marahi sudah banyak anak anak yang tidak mau mengaji kembali apalagi kalau sempat di pukul, pasti tidaka da yang mau mengaji lagi. Tetapi sudah banyak anak anak didik beliau sekarang yang terlihat berhasil dalam membaca alquran yang sesuai dengan kaidah dan hukum tajwidnya, ketika saya pernah bertadarusan bersama beliau di masjid, beliau merasa bangga kepada saya karna ia melihat anak didik mengajinya sukses dalam mengamalkan alquran, apalagi waktu beliau mendengar saya sudah menyelesaikan hafalan saya, beliau sangat bangga dan lega melihat anak didik nya ada yang berhasil sampai menghafal alquran dan mengkhatamkannya. 

Beliau juga menjadi panutan di kampung saya, kalau ada acara acara khataman alquran anak anak, beliau selalu di panggil untuk mendampingi khataman tersebut, walaupun beliau sudah lansia, itu tidak menghalanginya untuk selalu mengaplikasikan atau mengajarkan alquran di lingkungan kampung kami, beliau tetap mengajar dengan sanagt semangat dan selalu sabar walaupun banyak murid murid beliau yang susah untuk di ajari, agar anak anak muridnya sukses dalam mengamalkan alquran. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun