Mohon tunggu...
Nurul Hidayah
Nurul Hidayah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah orang yang friendly, hobi saya adalah membaca dan menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penerapan Model Pembelajaran PBL dengan Menggunakan Metode Tournament Game Team, dan Media Video dalam Materi Descriptive Text

24 November 2023   18:17 Diperbarui: 24 November 2023   18:59 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembelajaran menggunakan metode TGT/dokpri

 

PPG DALAM JABATAN

ANGKATAN II

UNIVERSITAS JAMBI

2023

BAB I

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang

  • Bahasa Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulis. Kemampuan berkomunikasi dalam pengertian yang utuh  adalah kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan menghasilkan teks lisan maupun tertulis yang direalisasikan dalam empat ketrampilan berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat ketrampilan inilah yang digunakan untuk menanggapi dan menciptakan komunikasi yang baik dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, mata pelajaran Bahasa Inggris diarahkan untuk mengembangkan ketrampilan-ketrampilan tersebut agar nantinya mampu berkomunikasi dalam Bahasa Inggris.
  •  
  • BAB II
  • PEMBAHASAN
  •  
  • Situasi
  •  
  • Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa Best Practice (praktik baik) ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

  • A. Kondisi yang menjadi latar belakang masalah

  • Siswa yang kurang mampu menguasai kosa kata yang ada di text deskripsi singkat
  • Siswa kurang percaya diri tampil di depan kelas
  • Guru dalam merancang pembelajaran kurang menarik dan bervariasi serta kurang melibatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran
  • Siswa kurang perhatian dalam pembelajaran
  • Pembelajaran lebih berpusat pada guru ( Teacher Center )
  • Guru kurang menguasai IT sehingga belum bisa memberikan bahan ajar dan LKPD yang berbasis teknologi informasi.

  • Dari poin-poin diatas dapat diambil kesimpulan bahwa, selama ini siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran Bahasa Inggris yaitu dalam materi Descriptive Text ( Rooms of the House) dikarenakan pertama siswa kurang mampu menguasai kosa kata yang ada dalam Text Descriptive. Kedua siswa kurang percaya diri tampil di sepan kelas saat pembelajaran materi Descriptive Text, Ketiga guru kurang berinovasi dalam menyajikan bahan pembelajaran sehingga siswa kurang antusias dan aktif pada saat pembelajaran. Keempat siswa kurang perhatian dalam , kelima  pembelajaran yang lebih berpusat pada guru menyebabkan motivasi belajar siswa menjadi rendah. Keenam yaitu kurangnya penguasaan guru dalam IT sehingga pembelajaran menjadi monoton dan tidak berkembang mengikuti perkembangan teknologi masa kini. Pentingnya penguasaan teknologi bagi guru akan memberi nilai lebih pada anak guna mengonstruksi cara memanfaatkan teknologi untuk belajar. (Wardhani, Mubaroq, & Misyana, 2023).

  • Inovasi dalam dunia pendidikan salah satunya dengan penggunaan teknologi digital. Penggunaan teknologi baru di sekolah menjadi hal yang mutlak diperlukan, namun harus disesuaikan dengan karakteristik dan kemampuan siswa. (Blandul, 2015)

  • B. Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan ?

  • Praktik pembelajaran ini menurut saya penting untuk dibagikan karena saya kira banyak rekan guru yang mengalami permasalahan yang sama dengan permasalahan yang saya alami. Masih banyak rekan guru yang belum merubah cara mengajarnya cenderung masih berpusat pada guru ( Teacher Center ), dan belum menerapkan pembelajaran berbasis IT yang menyebabkan anak bosan dengan pembelajaran yang diberikan oleh guru. Sehingga praktik ini diharapkan selain bisa memotivasi diri saya sendiri juga diharapkan bisa menjadi referensi atau inspirasi bagi rekan guru lain.

  • C. Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini ?

  • Dalam praktik ini Saya yang berperan sebagai guru yang mempunyai tanggung jawab untuk melakukan perubahan dalam cara mengajar untuk memberikan pembelajaran yang lebih baik dengan pembelajaran yang lebih efektif dan inovatif yang berbasis teknologi dengan menggunakan metode, media dan model pembelajaran disesuaikan dengan keadaan dan karakteristik anak sehingga hasil belajar siswa bisa tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

  • Tantangan
  •  
  • Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja  yang terlibat?

  • A. Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut?

  • Dari analisis hasil kajian wawancara dan literatur penyebab dari tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu meningkatkan kemampuan siswa dalam Reading Comprehension antara lain :

  • Guru harus menggunakan model dan metode yang tepat dalam pembelajaran
  • Pemanfaatan TPACK di kelas harus dimaksimalkan
  • Kurangnya rasa percaya diri siswa sehingga masih terlihat gugup ketika tampil di depan kelas
  • Pemilihan media pembelajaran harus tepat dengan karakter siswa dan otentik
  • Pembelajaran lebih berpusat pada guru (Teacher Center)
  • Motivasi belajar siswa masih rendah.

  • Dari penyebab diatas tantangan yang dihadapi oleh guru :

  • Tantangan tersebut di atas yang menyebabkan seorang guru harus mampu merancang pembelajaran yang inovatif dengan menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar peserta didik serta pemanfaatan media pembelajaran yang dapat membangkitkan motivasi belajar peserta didik.
  • B. Siapa saja yang terlibat?

  • Guru berperan sebagai pengajar dan fasilitator yang berperan dalam memberikan model, media dan metode pembelajaran yang menarik dan tepat bagi siswa
  • Dosen serta guru pamong berperan sebagai pembimbing dalam proses pembuatan rencana aksi 1 dan 2 sampai akhir kegiatan dalam segala aspek
  • Kepala Sekolah berperan sebagai penanggung jawab, penasehat saat rencana aksi dan menentukan kebijakan tentang sarana prasarana yang mendukung pembelajaran dikelas
  • Rekan Sejawat berperan sebagai partner disekolah yang juga membantu pelaksanaan rencana aksi dan saling berbagi ilmu juga pengalaman tentang mengajar yang menyenangkan, kreatif dan inovatif
  • Siswa berperan sebagai objek yang digunakan dalam kegiatan ini juga menyesuaikan diri dengan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif oleh guru
  • Teman PPG berperan sebagai pendukung dalam berbagi pengetahuan dan pengalaman serta saran dalam menyelesaikan semua kegiatan sampai akhir.

  • Aksi
  • Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/strategi apa yang digunakan/bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat /Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini.

  • A. Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut?

  • Langkah-langkah yang saya lakukan sesuai dengan tantangan yang dihadapi antara lain :

  • Pertama : Saya mencari kajian literatur yang sesuai dengan masalah yang saya hadapi yaitu kajian literatur yang berkaitan dengan kemampuan membaca dan solusi alternatif yang saya ambil.

  • Pemahaman membaca sekarang dianggap sebagai proses yang interaktif, strategis, dan dapat disesuaikan untuk setiap pembaca. Pemahaman membaca tidak dipelajari dengan segera, itu adalah proses yang dipelajari dari waktu ke waktu, dengan kata lain, membaca membutuhkan latihan (Greelane 2019)


  • Kedua : Selain mencari literatur yang berkaitan dengan masalah yang saya hadapi saya juga mewancarai beberapa sumber yang berkompeten dibidang pendidikan.

  • Di sini saya mewawancarai expert Yessi Arikarani, M.Pd selaku dosen yang ada di Kota Lubuk Linggau, kurangnya minat membaca pada peserta didik adalah :

  • Belum membudayanya literasi pada peserta didik
  • Peserta didik lebih cenderung menonton daripada membaca
  • Bacaan yang dimiliki peserta didik sangat terbatas
  • Waktu luang peserta didik banyak digunakan dengan bermain gadget, media

                  social daripada searching pengetahuan di internet.


  • Dengan adanya masalah di atas guru memiliki pengaruh yang besar di dalam proses pendidikan di sekolah, untuk mengatasi kekurangan tersebut guru memotivasi siswa untuk meningkatkan pemahaman membaca nya dalam proses pembelajaran.

  • Ketiga : Berkaitan dengan model dan metode pembelajaran

  • Guru menerapkan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning). Model pembelajaran berbasis masalah merupakan pembelajaran yang mengutamakan penyelesaian masalah umum yang lazim terjadi dalam kehidupan sehari-hari (Shoimin, 2017).

  • Model pembelajaran dengan pendekatan PBL peserta didik diharapkan untuk terlibat dalam proses penelitian  yang mengharuskannya untuk mengidentifikasi permasalahan, mengumpulkan data untu memecahkan masalah tersebut, dan berpikir kritis (Rusmono, 2014)

  • Kelebihan dari model pembelajaran Problem Based Learning adalah sebagai berikut :
  • Menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa
  • Meningkatkan motivasi dan aktivitas pembelajaran siswa
  • Membantu siswa dalam mentransfer pengetahuan siswa untuk memahami masalah dunia nyata
  • Membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan
  • Mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru
  • Memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata
  • Mengembangkan minat siswa untuk secara terus menerus belajar sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir
  • Memudahkan siswa dalam menguasai konsep-konsep yang dipelajari guna memecahkan masalah dunia nyata.
  • Adapun sintak-sintak dari model Problem Based Learning adalah sebagai berikut :
  • Orientasi peserta didik pada masalah
  • Mengorganisasikan peserta didik dalam belajar
  • Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
  • Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
  • Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

  • Guru menerapkan metode TGT ( Tournament Game Team)

  • Metode pembelajaran TGT adalah kegiatan pembelajaran yang melibatkan belajar kelompok secara heterogen baik dari latar maupun prestasi akademik dan menempuh permainan (games) serta turnamen atau kompetisi tersistematis yang akan memberikan skor, klasemen, dan juara bagi individu atau kelompok yang berhasil mendapatkan skor terbaik untuk menumbuhkan rasa senang dan motivasi dalam belajar.
  • Pengertian di atas diperkuat oleh pernyataan Slavin (2015, hlm. 163) yang mengemukakan bahwa TGT adalah pembelajaran kooperatif yang menggunakan turnamen akademik, kuis-kuis dan sistem skor kemajuan individu, di mana para siswa berlomba sebagai wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerja akademik sebelumnya setara seperti mereka.
  • Keempat : Berkaitan dengan media ajar

  • Penggunaan media ajar berbasis TPACK untuk memudahkan guru mentransfer ilmu pengetahuan dan juga meningkatkan semangat belajar peserta didik. Guru menampilkan gambar pembelajaran yang menarik dan disajikan lewat powerpoint.

  • Kelima : Berkaitan dengan penilaian

Seorang guru juga dituntut untuk menilai secara objektif dan menyeluruh dari ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.


  • Keenam : berkaitan dengan Suasana kelas

  • Guru harus merancang bagaimana agar ruang kelas senantiasa bersih dan tertata rapi tentunya akan hal ini menciptakan lingkungan belajar yang kondusif sehingga peserta didik termotivasi untuk belajar dengan baik dan penuh semangat

  • Refleksi

  • Refleksi hasil: bagaimana dampak dari aksi terhadap langkah-langkah yang dilakukan, apakah hasilnya efektif/tidak, mengapa dan bagaimana respon siswa terkait strategi yang dilakukan, apa yang menjadi faktor keberhasilan/ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan?

Dampak dari penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dengan metode Tournament Game Team (TGT), serta dipadukan dengan media video berbasis TPACK membuat peserta didik lebih bersemangat dan tidak bosan dalam pembelajaran. pada saat pembelajaran peserta didik juga dibagi ke dalam beberapa kelompok sehingga mereka dapat berkolaborasi dalam pemecahan masalah.

Dengan model pembelajaran Problem Based Learning ini peserta didik lebih bersemangat dan antusias terlihat dari keaktifan peserta didik yang meningkat dibanding sebelum menggunakan model pembelajaran Problem based learning. Secara perlahan dan signifikan motivasi belajar dan kemampuan berliterasi peserta didik makin meningkat dan tentunya mempengaruhi hasil belajar siswa .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun