Hidup adalah perjalanan bagi setiap orang , dimana setiap perjalanan itu tidak semestinya berjalan dengan lurus. begitupun dengan kehidupan memiliki banyak lika-liku dan ujian . roda kehidupan akan terus berputar , apapun alur kehidupan kedepan yang tidak kita ketahui dan harus banyak belajar.Â
Kehidupan mengajarkan kita untuk selalu belajar , belajar bersyukur , bersabar , tak lupa di dampingi  dengan usaha dan kerja keras. kalau suatu hari kamu bertemu dengan kegagalan , tak apa . kita belajar dari kegagalan.kegagalan bukanlah akhir dari segalanya. akan tetapi kegagalan mengajarkan untuk selalu bangkit ,bekerja keras dan tak ada kata pantang menyerah.
Sebelum gunung merapi menyapa dan bersahaja kepada masyarakat . seseorang yang tinggal didaerah kaki gunung , suasananya yang begitu sejuk dan nyaman.orang tersebut bernama panut ( 65 tahun ) , asal Desa Kinahrejo , cangkringan sleman . meskipun usia tidak muda lagi , namun semangat dan kerja kerasnya yang bisa kita contoh . usia bukanlah penghalang bagi seseorang untuk mencari rezeki , seseorang yang biasa di panggil ibu panut , ia sosok ibu yang kuat selalu banting tulang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kisah awal mula ibu panut berdagang dimulai dari wilayah yang begitu ramai , seseorang yang mempunyai hobby mendaki sangat cocok , tempatnya berdekatan dengan bascamp para pendaki yang terletak dibawah kaki gunung. "saya sudah lama berjualan selama 27 tahun , kedai selalu diserbu banyak pembeli, tidak hanya berjualan buah tangan saja , ia memiliki usaha sampingan menerima pesanan  nasi kotak , aneka kue ujarnya".
ujian dan cobaan hidup menghampiri , seketika ia hanya bisa ikhlas. pada tahun 2010, telah terjadi letusan erupsi gunung merapi dan menyisakan duka bagi warga Desa Kinahrejo , cangkringan sleman dan keluarga mbah maridjan.
 ketika waktu senja mulai menyapa bumi, para petugas mulai mengevakuasi warga untuk meninggalkan rumah , mengajak warga untuk pindah ketempat yang lebih aman . 3 bulan berlalu kawasan yang sudah mulai membaik , ibu panut kembali ke rumahnya ia menyaksikan bahwa rumah dan harta benda telah hilang karena diterjang erupsi tersebut.
pemerintah kota yogyakarta memberi bantuan rumah , namun ia tidak menyerah begitu saja , ia kembali membuka jualan untuk melanjutkan hidupnya dan merintis kehidupan mulai dari awal lagi .
saat menjalani hidup , setiap orang akan menemui berbagai masalah silih berganti. rintangan itu tidak akan sama satu dengan yang lain. ada yang cukup melewati kerikil kecil , tapi ada juga yang terpaksa melawan arus lautan . semua cobaan itu tak jarang membuatmu mengeluh.Â
Namun ceritanya tak selesai sampai disitu, lika-liku perjalanan awal saat merintis dagangan kembali dan mulai berdagang  di tahun  2011 , tinggal  bersama sang suami , ia putrinya mbah maridjan. ia memilih bekerja sebagai pedagang tenaga udah tidak sanggup untuk bekerja yang lain, ia ingin melanjutkan kembali usahanya yang dulu dengan berdagang.
sesuatu pencapaian tidak ada yang instan , semua butuh proses. ia mulai bangkit untuk merintis dagangannya kembali . ia membuka kedai dagangannya dan mulai jualan pukul 08.00 pagi sampe pukul 05.00 sore . roda perekonomian telah berputar kembali, jerih payah dan tekad ibu panut yang tidak ada kata pantang menyerah untuk terus mencari rezeki.Â