Mohon tunggu...
Nurul Chojimah
Nurul Chojimah Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Sayyid Ali Rahmatullah (SATU) Tulungagung

Hobi: membaca, meneliti, dan menulis. Topik paling diminati: linguistik (bahasa), pendidikan, dan kegiatan sehar-hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pesan dari Studium Generale Pascasarjana UIN SATU Tulungagung

15 September 2024   10:12 Diperbarui: 15 September 2024   10:16 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kaprodi, Sekprodi, dan sebagian Mahasiswa Baru TBI (dokpri)

Studium generale adalah istilah yang berasal dari Bahasa Latin yang dalam Bahasa Indonesia kurang lebih bermakna kuliah umum. Dalam konteks perguruan tinggi di Indonesia, frasa ini merujuk pada aktifitas ceramah akademik yang dihadiri oleh mahasiswa lintas fakultas bahkan bisa lintas universitas. Topik yang diangkat di event tersebut biasanya bersifat umum sehingga bisa dinikmati semuanya.

Sebagai tanda dimulainya semester baru, yaitu semester ganjil tahun ajaran 2024-2025, Program Pascasarjana UIN Sayyid Ali Rahmatullah (SATU) Tulungagung mengadakan studium generale dengan tema "Membangun Semangat Akademik yang Berorientasi pada Konstruksi Ilmu" di akhir bulan Agustus 2024. Acara tersebut dihadiri seluruh mahasiswa baru pascasarjana, para guru besar, para dosen, dan pengelola pascasarjana.

Selaku Direktur Pascasarjana, Prof Dr H. Akhyak, M. Ag dalam sambutannya memberikan ucapan selamat datang kepada mahasiswa baru dan kepada mereka pula disampaikan pentingnya penguasaan metodologi riset secara mumpuni mengingat riset adalah ciri khas dari pendidikan pascasarjana.

Kuliah umum (studium generale) oleh Prof. Dr H. Mujamil Qomar menitik beratkan pada pentingnya menjaga kualitas karya bagi civitas akademika, khususnya mahasiswa baru. Kualitas karya bisa terjaga hanya jika integritas akademik dan kemauan bekerja keras terjaga pula. Sebagai penguat argumentasinya, Prof Mujamil mencontohkan bagaimana Thomas Alfa Edison yang ribuan kali gagal tetapi tetap bisa menjaga integritas, semangat, dan komitmennya hingga bisa menghasilkan bola lampu yang bisa kita nikmati hingga sekarang. Dalam konteks ke-sini-an dan ke-kini-an, beliau menceritakan sekilas bagaimana beliau senantiasa menjunjung tinggi integritas dan komitmen hingga karya demi karya terus mengalir di tengah kesibukan harian, yaitu mengajar dan membimbing mahasiswa.

Studium Generale (dokpri)
Studium Generale (dokpri)

Di saat penggunaan artificial intelligence (AI) sedemikian masif yang memungkinkan tugas-tugas akademik semisal pembuatan proposal penelitian bisa diselesaikan oleh chatGPT dalam hitungan menit, pesan yang disampaikan oleh Prof Akhyak dan Prof Mujamil menjadi sangat relevan. Kampus adalah pilar utama penopang ilmu pengetahuan karena kampus adalah tempat di mana penelitian dilakukan, pengetahuan baru dihasilkan, dan inovasi diperkenalkan. Penelitian bisa dilakukan dengan baik dan benar hingga menghasilkan pengetahuan dan inovasi baru hanya jika para pelakunya berintegritas dan berkomitmen penuh. Penelitian yang bisa menghasilkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan menuntut kegigihan dan keuletan, serta kejujuran. Pribadi yang gigih, ulet, dan jujur tidak akan mudah tergoda untuk memanfaatkan AI dengan tidak pada tempatnya. Mereka yang berintegritas dan berkomitmen penuh akan memanfaatkan AI pada tempatnya. Mereka akan menempatkan AI hanya sebagai pembantu, bukan pelaku utama.  

Pesan tersebut sangat relevan disampaikan di masa sekarang sebagai penyeimbang dari masifnya AI. Selain itu, suatu gagasan jika disampaikan secara berulang-ulang maka alam bawah sadar kita bisa menerimanya sebagai sebuah kebenaran. Integritas dan komitmen akan diterima sebagai sebuah kebenaran hingga akhirnya bisa menjadi lifestyle jika ide tersebut disampaikan berulang-ulang. Menyampaikan pesan tentang pentingnya integritas dan komitmen kepada mahasiswa baru adalah upaya untuk menciptakan alumni handal, alumni yang di tangannya tergenggam ijazah, gelar, dan ilmu yang real, natural, dan bukan artificial. 

Kaprodi, Sekprodi, dan sebagian Mahasiswa Baru TBI (dokpri)
Kaprodi, Sekprodi, dan sebagian Mahasiswa Baru TBI (dokpri)

Dengan harapan terbentuknya mahasiswa dan alumni yang penuh integritas dan komitmen, pesan-pesan senada dengan yang disampaikan Prof Mujamil saya sampaikan kepada mahasiswa baru prodi Tadris Bahasa Inggris (TBI). Kepada mereka saya sampaikan kurikulum prodi, terutama sebaran mata kuliah, gambaran umum kegiatan perkuliahan, serta tips supaya mereka bisa melewati masa-masa studi dengan nyaman, tanpa tekanan, tepat waktu, dan bisa menghasilkan karya-karya yang real, natural, dan bukan artificial. Semoga harapan ini bisa terwujud, dan semoga Allah senantiasa meridhai. Aamiin....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun