Kamis Oh Kamis
Cukup banyak penganut aliran TGIF, a.k.a Thank God It’s Friday! Salah satunya saya. Maka, hari Kamis biasanya hari ceria. Kan tetanggaan sama Jumat. Dan eng ing eng, wiken pun tiba. Hehehe
Hanya Kamis ini agak kelabu. Why? Bukan.. Bukan bencana alam atau sepupu-sepupunya. Ini Cuma tentang sebuah celana coklat yang mendadak soak. Eh, beneran nih mendadak? Hehe, nggak yakin juga dink..
[caption id="attachment_370537" align="alignnone" width="253" caption="ilustrasi celana coklat (dari jogjachinos.blogspot)"][/caption]
Bank dan Buku
Semenjak setahun lalu saya begitu bersemangat mengikuti berbagai kegiatan penulisan (non ilmiah). Perlu penyegaran dari tulisan-tulisan untuk even-even ilmiah, yang identik dengan prosiding dan jurnal, saya bergeser ke tulisan yang lebih free-style. Sebenarnya inilah dunia where I belong to (eh, bener nggak bahasanya..hehe)
Inilah saya berpanas-panas sepanjang jalan. Naik lyn berdesak-desakan dengan beribu manusia (lebay, bay, bay, hehe..) demi mengikuti satu lagi kelas online dalam bidang tulis menulis.. Cukup dengan membayar seharga satu buku saja, saya bisa mengikuti tutorial untuk masuk sebuah buku keroyokan (antologi). Semangaaat!
Oh..La..La
Tak sepakat sih dengan peribahasa “Malang tak dapat ditolak, untung tak bisa diraih.” Mungkin Anda juga sama dengan saya. Hanya, kali ini.. memang itu yang terjadi.
Kreeek... “Duuh, apaan tuuuh?” dengan curiga saya mengamati sekitar. Dan.. eng..ing..eng... mustinya memang bukan mengedarkan pandangan ke orang-orang... cukup menoleh ke sebuah celana cokelat.. yang dipakai oleh..saya sendiri.. uhuk!
Sebagaimana ajaran nenek moyang, sebagai orang Jawa saya tetap bersyukur. Kayaknya enggak ada yang tahu, hehehe
Segera setelah menyelesaikan urusan transfer-mentransfer, cepat-cepat saya call 911. Alamaak.. enggak laaah, saya segera ngacir ke toko terdekat yang menjual celana. Apapun bentuknya. Ini emergency, hehee..
Tiga Belas Ribu
Karena kondisi kali ini semacam kegawatdaruratan kecil, maka saya sambar saja satu celana panjang yang warnanya senada dengan baju yang saya pakai. Sepertinya pas.
Sampai di kasir, saya siapkan selembar uang seratus ribu. Maklum, tanggal 30. Segitu aja sudah enggan saya keluarkan, sebenarnya.. (hehe, iritcom)
“Tiga belas ribu sembilan ratus rupiah, Mbak.”
Eh... berapa? Mendadak saya berasa budeg
“Tiga belas ribu sembilan ratus rupiah, Mbak. Discount 80%” Dengan sabar Mbak Kasir mengulangi.
Alhamdulillaaaah. Penemuan penting tahun ini, ternyata masih ada sebuah celana berharga Tiga Belas Ribu Rupiah. Catat, Tiga Belas Ribu Rupiah.
Daan.... ternyata berkat tiga belas ribu rupiah... dunia ku berwarna cerah ceria kembali! *lebay
[caption id="attachment_370540" align="alignnone" width="575" caption="ilustrasi "]
![14146452271000301126](https://assets.kompasiana.com/statics/files/14146452271000301126.jpg?t=o&v=700?t=o&v=770)
∞∞∞
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI