Mohon tunggu...
Nurul Hidayati
Nurul Hidayati Mohon Tunggu... Dosen - Psychologist

Ordinary woman; mom; lecturer; psychologist; writer; story teller; long life learner :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Salam Satu Jari atau Dua Jari: Ketika Indonesia Berpesta Demokrasi

24 Juni 2014   11:22 Diperbarui: 18 Juni 2015   09:22 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1403557727640589294

Negeri kita ini sedang dimanjakan oleh kebebasan berdemokrasi. Semoga tidak kebablasan menjadi demo dan crazy. Hehehe.

Semua orang dari segala lapisan serentak melabuhkan pandangannya pada dua pasangan Capres-Cawapres ini: Salam Satu Jari ataupun Salam Dua Jari. Sebagian telah mantap dengan pilihannya. Sebagian lagi masih "galau" dan berpindah-pindah, sebagian lainnya sudah mantap golput. Silahkan saja.

Teringat obrolan demi obrolan di kampus saya. Sementara para dosen dan jajaran struktural kampus berwarna warni dalam melabuhkan hatinya, meletakkan harapannya. Para karyawan pun tidak kalah heboh. Pernah saya kebetulan semobil dengan para satpam dan para petugas kebersihan. Ternyata di saat heboh debat dan heboh black campaign, mereka seolah tak ambil pusing. Malah, sudah terlebih dahulu menyumbangkan puluhan ribu rupiah ke rekening salah satu pasangan. Hehehe.

Saya sih, senyam senyum saja dalam hati. Kampanye terus disuarakan. namun saya dan keluarga sepertinya sudah mantap dengan salah satu pasangan Capres dan Cawapres. Selebihnya, silahkan berpesta Demokrasi. Saya lebih suka dan bangga dengan orang-orang Indonesia yang menjatuhkan pilihan dan berani mengambil resiko memilih daripada yang terus mengambang, namun merasa terus memiliki hak untuk mengomel dan berteriak-teriak tidak keruan ketika Capres-Cawapres terpilih nantinya kurang memenuhi harapan-harapannya.

Jadi Saudaraku, Salam Satu Jari ataupun Salam Dua Jari?

Silahkan :)

Selamat Berpesta Demokrasi, Indonesiaku! :)

Berhenti merendahkan salah satu dari pasangan Capres-Cawapres, karena salah satu dari pasangan itulah yang nantinya menjadi Pemimpin di Negeri Ini. Stop Black Campaign dan menyerang kelemahan pasangan yang tidak Anda dukung. Hal itu justru menjadi bumerang bagi Anda sendiri, arena orang yang kuat adalah orang yang mampu memuliakan orang lain. Insya Allah.

Selamat memilih!

Salam damai!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun