Mohon tunggu...
Nurul Hidayati
Nurul Hidayati Mohon Tunggu... Dosen - Psychologist

Ordinary woman; mom; lecturer; psychologist; writer; story teller; long life learner :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Meski Hujan Menghadang, Tetap Semangat di Hari Pertama Sekolah!

18 Juli 2016   14:59 Diperbarui: 18 Juli 2016   15:27 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
hujan deras di hari pertama sekolah (sumber: dokpri)

Hari ini adalah hari pertama anak-anak masuk sekolah. Hujan deras mengguyur kota kami. Tak henti-hentinya. Dimulai dari hujan rintik-rintik ketika hari masih sangat pagi. Kemudian kian menderas. Seakan menguji kesungguhan kita untuk sepenuh hati menjalani hari pertama sekolah.

Nduk, berangkat sama Ayah dulu, ya…” pesan saya pada sang buah hati yang akan menjalani hari pertama sekolahnya di TK dekat rumah kami.

Pagi itu sungguh hiruk pikuk. Biasanya, tetangga yang kami minta bantuannya mengasuh anak-anak sudah datang jam segitu, tapi kali ini tampaknya ada halangan entah apa… sehingga kami sedikit panik. Saya dan suami kebetulan sama-sama bekerja. Saya sendiri hilir mudik menyiapkan berbagai keperluan hari pertama sekolah sudah sejak sehari sebelumnya. Hanya perlu memastikan seragam dan perlengkapan lainnya sudah ready…Sebelum libur lebaranpun seragam sudah diseterika rapi, Alhamdulillah.. Hanya, si kecil (anak kami yang masih bayi) agak rewel dua hari ini… biasa sih, karena barusan imunisasi.. hanya, tak ayal, saya dan suami agak ketir-ketir juga.. Semoga pengasuh anak-anak kami nggak molor-molor banget datangnya… Dan, begitu kelihatan batang hidungnya… saya pun mandi secepat kilat dan melesat ke sekolah putri kami.

Hujan kian menderas. Saya teduhkan motor saya di bawah pohon. Haha.. nggak solutif sama sekali. Pastinya ia nggak akan bebas dari guyuran hujan… Saya berlari-lari kecil menerobos hujan, tergopoh masuk gerbang… Aah, berbasah-basah pun tak mengapa..yang penting saya hadir pada hari istimewa ini… begitu pikir saya.

Para ibu guru TK tempat putri kami menjalani pendidikan setia dengan sapaan dan jabat tangan hangat mereka. Kali ini istimewa, plus cipika-cipiki..baik dengan para ibu guru, maupun dengan ibu-ibu orang tua dan pengasuh teman-teman anak kami… (kecuali dengan yang berbeda jenis ya..hehe)…maklum kan nuansa lebaran masih kental… Alhamdulillah, di TK ini, bukan hanya para guru yang tak berjarak dan akrab dengan kami para orang tua siswa, ibu kepala sekolahnya pun demikian.

Memang sih, kalau di TK…para ibu-ibu biasa sih nongkrongin anaknya..he he… saya termasuk yang jarang nungguin anak karena harus bekerja…namun, kali ini istimewa.. banyak para ayah juga lhoo.. waah, saluut untuk bapak-bapak yang concern dan care dengan pendidikan putra-putrinya. Empat jempol deh..

sumber: dokpri
sumber: dokpri
semua tetap bersemangat masuk sekolah di hari pertama sekolah, tuh, tasnya udah berderet rapi..hehe (sumber: dokpri)
semua tetap bersemangat masuk sekolah di hari pertama sekolah, tuh, tasnya udah berderet rapi..hehe (sumber: dokpri)
Hujan deras terus mengguyur sekolah. Namun sedikitpun semangat kami tak surut. Wajah-wajah kecil silih berganti nongol di jendela kaca. Sebagian masih terbawa aroma liburan. Ada pula yang masih enggan melepaskan ayah atau ibunya meninggalkan kelas. Maklum, anak-anak usia prasekolah kan… Saya jadi bersyukur, banyak orang tua yang dengan rela hati berada di sini, di tengah guyuran hujan deras ini.. demi dilaluinya hari penting bagi anak-anak kami ini dengan baik… Yang pinter ya Nak, kian salehah dan berakhlak mulia, dan selalu bersemangat belajar… doaku dalam hati. Doa yang sama terlantun dari semua orang tua dan guru, saya yakin itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun