Nggak biasanya nih, ikut-ikutan nimbrung tentang fenomena para seleb. Namun, peristiwa tertangkapnya guru spiritual artis reza artamevia, bagi saya sangat menarik. Apalagi padepokan milik Aa Gatot kabarnya menjadi jujukan banyak artis.
Spiritualitas: Jalan Singkat?
Kisah para nabi dan rasul dalam perjalanan spiritual mereka tentu dengan jelas membantah asumsi ini. Namun, bukan generasi "y" kalau menerima begitu saja jawaban dari masa lampau, bukan?
Sudah lebih dari sepuluh tahun lalu, kita telah disuguhi oleh CD yang mengatakan kalau dengan memperdengarkan gelombang suara tertentu, kita akan dengan mudah berada di zona alpha. Kita tahu, doa terbaik, oleh ajaran agama biasanya disarankan dilakukan di waktu hening, waktu khusyu, di alpha state. Dan, kalau bisa instan, ngapain pakai lama? Begitu pikir kita.
Nggak perlu jadi artis untuk ngalamin apa yang namanya stress (distress). Kalau ada stimulus (stressor) yang menghampiri, dan stimulus tersebut melebihi ambang stress kita, maka di situlah kita mengalami stress.
Banyak orang merasa stress, lalu ia terhibur dengan cerita mukidi. Lalu di-share lah kisah mukidi itu secara berantai (yang mungkin dimaksudkan untuk menghibur / meringankan stress). Lalu ketika "virus mukidi" berkembang biak dan menjadi viral, kita mulai bete dan stress karena mukidi sudah t-e-r-l-a-l-u :D bukankah manusia memang aneh? he he he
Pengalaman Puncak Ala Abraham Maslow
Saya nggak kenal Aa Gatot. Saya pun nggak kenal mbak reza, meski waktu masih sma dulu kagum dengan suaranya yang gimana gitu... Dan saya tidak menuliskan artikel ini untuk menghakimi para artis kita.
Artis dan juga puluhan juta manusia Indonesia, bisa-bisa saja mengalami stress. Jalan transendental dan spiritual, tak bisa dinafikkan, merupakan salah satu modal yang positif untuk memperkokoh ketahanan diri kita terhadap stress yang mendera. Permasalahannya adalah bukan pada spiritualitasnya, melainkan pada keinginan (sebagian) manusia untuk menempuh jalan pintas.
Banyak orang menyatakan diri mereka sebagai guru spiritual. Kemudian para pencari pengalaman spiritual menyemut di kaki mereka.Â