Mohon tunggu...
Nurudin BS
Nurudin BS Mohon Tunggu... -

Writer and Reader

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Siapa yang akan Game Over ?

25 Juli 2014   12:00 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:16 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang akan Game Over ? Pemilihan Presiden 2014 yang di ikuti oleh pasangan Prabowo Subianto - Hatta Radjasa dan pasangan Jokowi Widodo -Jusuf Kalla masih menyisahakan perbedaan perbedaan yang membuat suasana kembali memanas setelah adanya pengumuman resmi hasil Rekapitulasi dari Komisi Pemilihan Umum,badan resmi pemerintah penyelenggara pemilihan baik Pilkada dan Presiden. Pernyataan resmi kubu Prabowo-Hatta yang mengundurkan diri dari proses rekapitulasi beberapa jam sebelum pengumuman resmi dari KPU membuat suasana penghitungan suara yang di saksikan oleh ratusan juta baik di dalam dan di luar negeri sempat memanas. Akhirnya KPU secara resmi mengumumkan pemenang Pemilihan Presiden adalah pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla dengan keputusan yang tertuang dalam Keputusan KPU Nomor: 535/Kpts/KPU/Tahun 2014 http://www.kpu.go.id/index.php/post/read/2014/3434/Keputusan-KPU-Nomor-535KptsKPUTahun-2014 Hasil keputusan KPU tersebut di tanggapi berbeda oleh kedua belah pihak, pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla setelah menerima akta penetapan langsung menyampaikan pidato resminya di sebuah kapal phinsi sebagai simbol Indonesia akan menjadi poros maritim. Tidak ada pesta yang besar besar di lakukan oleh pendukung Jokowi dan Jusuf Kalla dan hanya di lakukan secara sederhana dengan syukuran masing masing pendukung dan syukuran di Tugu Proklamasi Jakarta. Berbagai ucapan selamat telah di sampaikan dari beberapa pemimpin dunia seperti Singapura, Malasyia, Amerika, Jepang dan beberapa negara lainnya melalui sambungan telephone langsung ke Jokowi. Demokrasi semakin panas di mana akhirnya setelah melakukan pertemuan terakhir di kantor DPP PKS, pasangan Prabowo - Hatta akan resmi mengajukan gugatan hasil Pemilihan Presiden ke Mahkamah Konstitusi paling lambat tgl 25 Juli 2014. Dengan berbekal data hasil rekapitulasi dari partai PKS yang telah di kumpulkan pasangan Prabowo - Hatta akan menggugat keputusan resmi dari KPU. Secara hukum yang berlaku gugatan ini di perbolehkan dan telah di tanggapi resmi oleh pihak Mahkamah Konstitusi. Menurut saya semua pihak baik dari kedua pasangan dan pendukungnya harus menyikapi secara bijak, dimana bisa jadi bahwasanya mungkin ada selisih hasil rekapitulasi berdasarkan klaim dari pasangan Prabowo - Hatta. Yang menarik di sini adalah, Pemilihan Presiden kali ini benar benar di kawal oleh banyak pihak dan semua hasil pemilu bersumber kepada data formulir C1 http://pilpres2014.kpu.go.id/c1.php yang bisa di kases oleh publik secara terbuka. Apakah benar adanya tuduhan hacked terhadap situs resmi KPU, ini akan menjadi hal yang sangat menarik dan efek dari sangkaan ini telah membuat kedubes Korea mendatangi Polonia untuk meminta klarifikasi adanya dugaan warga Korea yang meretas situs KPU yang merubah data data yang tersimpan di portal resmi KPU. Tanggal 24 Juli 2014, berita semakin ramai dengan adanya pernyataan dari kubu Prabowo - Hatta bahwa mereka memiliki "Kami sudah mempersiapkan adanya pelanggaran penyimpangan tidak sesuai prosedur pemilu di 52 ribu TPS se-Indonesia. Dari situ nanti buktinya cukup banyak dan kita menghadirkan saksi cukup banyak. Dari bukti itu nanti kita cocokkan penetapan rekap ditetapkan KPU," kata Alamsyah di kantor DPP PKS, Jakarta, Kamis (24/7) http://www.merdeka.com/pemilu-2014/kubu-prabowo-hatta-10-truk-bukti-akan-kita-bawa-ke-mk.html Ah..naif Ramadhan tahun ini sepertinya tidak tepat bertepatan dengan Pemilihan Presiden, secara tidak langsung telah membawa situasi kurang baik terhadap sucinya bulan Ramadhan. Namun inilah kenyataan yang harus di hadapi bangsa Indonesia dan semua pihak yang telah terlibat dalam Pemilihan Presiden dengan segala persiapan yang telah lama di laksanakan. Namun saya yakin semua akan ada hikmahnya, bagi siapapun termasuk kedua pasangan yang tentunya kita harus menerima bagaimanapun di perbolehkan untuk menggugat hasil Pemilu Presiden ke Mahkamah Konstitusi yang merupakan pintu terakhir dan lembaga hukum yang akan semakin melegitimasi hasil Pemilihan Presiden. Kita tidak harus kembali ke pernyataan kedua pasangan sebelum adanya keputusan resmi dari KPU yang akan menerima dan menghormati apapun keputusan dari KPU, toh semuanya seperti bicara pagi lapar dan selanjutnya bicara siang haus..inilah sifat manusia yang memang tidak sempurna,siapapun itu!!!. Namun catatan terbesar adalah demokrasi ini akan menjadi pertaruhan yang sangat besar di mana jika keputusan MK memenangkan Prabowo - Hatta atau Pemilu akan di ulang maka segala konsekwensi harus di ambil, dana 6.7 triliun harus di sediakan untuk Pemilu ulang karena bisa jadi kedua belah pihak akan mengadu data dan semuanya bersumber ke data rekapitulasi form C1 dari tiap TPS. Adapun jika ada kecurangan lainnya ini tentunya akan kita ketahui bersama sama dimana kecurangannya dan siapa yang melakukan kecurangan di antara kedua belah pihak dan bisa jadi Pemilu ulang akan semakin menarik atau menjadi basi,semua patut kita tunggu apa keputusan resmi yang akan di putuskan oleh Mahkamah Konstitusi Yang terakhir adalah jika pasangan Prabowo - Hatta memenangkan Pemilu Presiden 2014 maka pasangan Jokowi - Jusuf Kalla beserta pendukungnya harus mengucapkan selamat dan jika memang benar benar pasangan Jokowi - Jusuf Kalla benar benar memenangkan Pemilihan Presiden secara resmi baik melalui keputusan resmi KPU dan Mahkamah Konstitusi atau jika ada Pemilu ulang, maka pihak Prabowo - Hatta dan khususnya partai yang mengangkat dan mendorong untuk mengajukan gugatan kalah, maka harus menyampaikan selamat dan permintaan maaf secara luas di berbagai media agar suasan bisa kembali pulih dan pasangan Jokowi - Jusuf Kalla mendapatkan full legitimasi dari semua rakyat Indonesia. Apapun hasilnya nanti, yang paling utama adalah semua harus segera bergerak untuk membangun negara Indonesia agar tidak jalan di tempat dan menjadi negara yang semakin di perhitungkan oleh negara negara lainnya dan kekisruhan ini harus segara di clerakan agar tidak akan ada lagi dugaan, tuduhan bahwa Pemilu Presiden ini terdapat kecurangan dan inkonstitusional...siapapun itu pemenangnya secara hukum yang berlaku. Semua akan ada konsekwensi yang akan di terima, entah karena ada apa?entah mau di apakan? dan entah bagaimana sanksi dan hukuman yang akan di terima oleh masing masing pihak, baik berdasarkan hukuman sosial dan hukum yang berlaku di Indonesia. Rakyat dan berbagai pihak akan dan sedang di pertontonkan siapa yang akan benar benar Game Over? karena demokrasi bukan untuk menjadi mainan segelintir pihak pihak yang lebih mementingkan golongan, karena demokrasi adalah dari rakyat untuk rakyat, karena demokrasi dan suara rakyat adalah suara Tuhan. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan pertolongan kepada kita semua dan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia. Salam hangat, Nurudin BS

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun