Mohon tunggu...
Nur Ubaidiyah
Nur Ubaidiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ramah

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Meningkatkan nilai ekonomi sereh dengan Destilasi Minyak Atsiri

26 Desember 2024   12:41 Diperbarui: 26 Desember 2024   12:48 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Desa Kemuning merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar yang mempunyai potensi yang tinggi pada sektor pertanian dan merupakan yang paling banyak digeluti masyarakat di Desa Kemuning didukung dengan lahan yang luas. Potensi yang ada akan lebih maksimal, jika terdapat pengolahan lahan, penggunaan pupuk, serta metode penanaman yang efektif. Hasil lahan dan perkebunan warga kebanyakan dijual kepada tengkulak atau dijual mentah ke pasar tradisional.

Sereh dapur (Cymbopogon citratus) yang ditanam warga akan dipanen secara massal bersama-sama kemudian dijual hanya bagian bonggolnya dengan sedikit menyisakan bagian daunnya. Sementara itu, daun yang lain tidak dimanfaatkan dan terbuang sia-sia. Padahal, daun tersebut masih mempunyai potensi yang tinggi untuk dijadikan produk bermanfaat, yaitu minyak atsiri melalui proses destilasi. Minyak atsiri sereh dapur memiliki beberapa kandungan senyawa, yaitu sitral, myrcene, geraniol, citronellol dan -oxobisabolene yang bermanfaat sebagai anti jamur dan bakteri, anti serangga, dan anti kanker.

Selain itu, daun pasca destilasi masih dapat dimanfaatkan untuk dijadikan pupuk kompos. Pupuk kompos akan sangat berguna bagi masyarakat untuk pemakaian sendiri, bahkan bisa dijadikan produk kompos yang bisa diperjualbelikan sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat Desa Kemuning.

Tim Hibah MBKM UNS dari program studi Pendidikan Biologi melakukan berbagai kegiatan dalam rangka meningkatkan nilai ekonomi sereh dapur melalui serangkaian kegiatan seperti sosialisasi kepada petani sereh dapur di desa kemuning, persiapan alat dan bahan untuk destilasi, proses destilasi, dan pengolahan limbah destilasi menjadi pupuk organik padat. Kegiatan diatas melibatkan warga, dan memberi kesempatan mahasiswa untuk turun langsung di lapangan. Kegiatan ini berlangsung selama 6 bulan yaitu dari bulan Februari hingga Juli 2024.

Selain kegiatan inti yang telah disebutkan, mahasiswa juga melakukan kegiatan lainnya yang mendukung keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan bermasyarakat. Mahasiswa turut hadir dalam kegiatan rutin warga seperti pengajian, kerja bakti, buka bersama, dan rapat rutin bulanan. Selain mengimplementasikan ilmu yang didapatkan selama perkuliahan, mahasiswa juga mendapatkan pengalaman bekerja langsung dilingkungan masyarakat.

Selama kegiatan berlangsung, penulis mendapatkan pengalaman yang tidak terlupakan terutama dalam berinteraksi dengan masyarakat, bagaimana unggah-ungguh di suatu daerah, dan kebiasaan yang harus dilakukan didaerah tersebut. Selain itu, penulis yang merupakan ketua kegiatan Hibah MBKM ini mendapatkan pengalaman yang penting sebagai bekal personal branding penulis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun