Mohon tunggu...
Nurtsania Widi
Nurtsania Widi Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Menulis adalah caraku bercerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ibu Pergi Semua Hancur

9 November 2023   15:00 Diperbarui: 14 November 2023   16:23 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hujan deras di malam hari membangunkan tidur lelap seorang wanita tua. Dinyalakannya lampu kamar, kemudian ia pergi ke kamar sebelah. Dan yap benar saja dugaannya, laki-laki penghuni kamar itu sudah tidak ada, entah pergi kemana. 

Wanita tua itu tidak mengkhawatirkan atau pun mencarinya, karena ia yakin laki-laki itu pasti pulang, meski tak tahu kapan.

Siang harinya, ketika matahari tepat di atas kepala, wanita tua itu mendapati seorang lelaki muda yang sedang menonton TV. "Eh, sudah pulang?" tanya wanita tua itu.

Kemudian lelaki itu bergegas menghampirinya dan mencium tangannya sembari menjawab, "Udah dari jam 11 tadi." 

"Sudah makan belum? kalau belum, makan dulu sana, lalu istirahat! Pasti semalem gak tidur." titah wanita tua, dibalasnya perintah tersebut dengan pelukan dan tanpa sepatah kata pun. 

***

Raayan Zain, lelaki muda 20 tahun yang kesibukannya mencari kerja dan merepoti wanita tua, neneknya. Sudah sekitar 5 tahun Raayan tinggal dengan neneknya, dan sudah 5 tahun itu juga nenek tidak bisa menikmati masa-masa tuanya, tapi hal itu bukanlah masalah bagi nenek.

Raayan tinggal bersama nenek ketika umurnya 15 tahun. Saat itu Ibu Raayan memilih pergi dari rumah dan meninggalkan suaminya dengan membawa Raayan. Ingin hidup tenang katanya. 

Bagi sang Ibu, suaminya hanyalah penghancur kehidupannya. Ia sudah berusaha mempertahankan rumah tangganya itu, tetapi sayang, suaminya terlalu tidak tahu diri. Bahkan Raayan pun membencinya. 

Bagi Raayan orang tua bukanlah Ayah dan Ibu, melainkan Ibu dan Nenek. Ibu adalah manusia terhebat di muka bumi ini. Ibu memang manusia, tetapi hatinya malaikat. 

Tak ada seorang pun yang bisa menggantikan posisi ibunya, bahkan neneknya sekalipun. Bukan berarti Raayan tidak menyayangi neneknya. Nenek tetap memiliki tempat di hati Raayan, tetapi tetap ibulah yang paling spesial. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun