Mohon tunggu...
Nurtsania Widi
Nurtsania Widi Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Menulis adalah caraku bercerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ibu Pergi Semua Hancur

9 November 2023   15:00 Diperbarui: 14 November 2023   16:23 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: pxfuel

Hanya ibu yang selalu mengerti perasaan Raayan. Hanya ibu yang bisa menghapus air mata di pipinya. Hanya ibu yang bisa memberikan pelukan terhangat sepanjang masa. 

Dan hanya ibu yang menjadi alasan Raayan bertahan. Raayan sangat mencintai ibunya, dan ia berjanji akan menjaganya. Takkan Raayan biarkan seorang pun menyakitinya. Tidak Akan. 

***

Nenek memberanikan diri untuk masuk ke kamar Raayan. Jam segini ia sudah pergi mencari kerja. Sebenarnya Raayan melarang nenek atau siapa pun untuk masuk ke kamarnya. 

Tak usah ditanya apa alasannya. Kata Raayan, sekali dilarang, maka jangan lakukan. Aturan tetaplah aturan. Nenek pun sebelumnya tidak pernah melanggar aturan yang Raayan buat itu, tapi tidak dengan hari ini. 

Hari ini Nenek masuk ke kamar Raayan karena ingin mengganti sprei kasurnya. Setahu Nenek sudah hampir 3 bulan Raayan tidak menggantinya. Jika Nenek biarkan begitu saja, maka sampai kapan pun sprei itu tidak akan pernah diganti.

Usai membereskan kasur dan hendak keluar, mata nenek tertuju pada meja belajar Raayan. Didapatinya kertas berserakan di atas meja tersebut. Nenek yang matanya tidak bisa melihat sesuatu berantakan sedikit pun langsung gatal ingin merapikannya. 

***

"Bu, udah 2 tahun ibu pergi, tapi sampe detik ini Raayan belum bisa mengikhlaskan ibu. Raayan gak mau bilang Tuhan jahat, Raayan juga gak mau marah sama takdir Tuhan bu. 

Tapi jujur, Raayan bener-bener gak bisa hidup tanpa ibu. Bu, Raayan sekarang lagi cari kerja biar gak terlalu ngerepotin nenek, tapi ternyata cari kerja susah banget ya bu. 

Coba ibu masih ada, pasti sekarang Raayan lagi sibuk kuliah kayak temen-temen yang lain dan bukan sibuk cari kerja yang gak dapet-dapet ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun