Mohon tunggu...
Nur Tjahjadi
Nur Tjahjadi Mohon Tunggu... profesional -

Bebas Berekspresi, Kebebasan Akademik, Bebas yang bertanggung jawab...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Seperti DP, DI Cuma Cari Sensasi

9 Januari 2013   01:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:21 743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ketika seorang artis sudah mulai pudar namanya, kontraknya sudah mulai berkurang, maka ada-ada saja ulah yang dibuatnya untuk mendongkrak popularitasnya, barangkali saja ada lagi yang nawari kontrak. Ceritanya Dewi Persik (DP) ditaksir oleh seorang pengusaha kaya,  Ia mau diberi rumah seharga 4 Milyar dan mobil seharga 1 Milyar.  DP akan segera dipersunting oleh sang pengusaha yang sudah beristri.  Awalnya DP memberi angin kepada si pengusaha yang sedang kesengsem itu.  DP mengatakan bahwa tidak ada orang wanita yang mau dimadu, tetapi banyak yang mau jadi madu.  Abu Bakar yang "merasa" diberi lampu hijau semakin gencar memberitakan rencana pernikahannya dengan DP.  Bulan Maret akan segera dilamar kata Abu Bakar.  Namun ketika berita suidah beredar, mantan suami DP juga sudah ikut bicara, tiba-tiba lampu hijau dari DP itu berubah jadi merah.

Maka Mobil Dahlan Iskan  (DI)pun ngerem mendadak bukan di lampu merah tapi di bukit batu dekat Magetan.

Mirip-mirip, serupa tapi tak sama begitulah antara DP dan DI sama-sama cari popularitas, sama-sama cari sensasi, yang satu pengin kontrak show entertainment nya semakin banyak, sementara yang satu lagi pengin nyapres di 2014, siapa tahu ada partai yang mau nyapreskan, siapa tahu publik ramai-ramai kepincut nyontreng.  Semua sah-sah saja.  Semua boleh-boleh saja.  Cuma kasihan saja sama masyarakat yang jadi korban sensasi pejabat dan atau artis.

Ketika Abu Bakar sudah minta maaf ke DP lewat media, ia tak terima permintaan maafnya itu hanya lewat media.  DP maunya si pengusaha itu minta maaf dengan berjabat tangan (kalau perlu sujud kali ya), temui seluruh keluarga DP minta maaf kepada seluruh keluarga besarnya DP.  Lebay amaaat...  Seharusnya, ketika Abu Bakar sudah minta nmaaf ya sudahlah maafkan saja.  Toh ia juga mengumbar informasinya juga lewat media.  Tak perlulah pakai acara "sungkeman" segala.  Kalau jadi nikahan bolehlah pakai sungkem benaran.   Di situlah peran DP yang suka cari sensasi.  Muncul pula mantan suaminya.  Kalau sudah cerai ya sudahlah, bukan urusan mantan suaminya lagi.  Tapi karena lagi cari sensasi ya dibuatlah "drama" agar ceritanya lebih seru.

Begitu juga dengan mobil listrik Dahlan Iskan, kalau test drive seharusnya kan cukup ditempat khusus, jangan di tempat umum.  Pengemudinya juga seharusnya supir khusus yang sudah terlatih.  Kecuali kalau DI lagi cari sensasi, siapa tahu ia akan seperti Habibie yang buat pabrik pesawat.  Akhirnya pesawat juga cuma ditukar beras ketan.  Mobil listrik buatan Indonesia itu rencananya mau dijual 1,5 Milyar.  Jangan-jangan tidak ada yang berminat membeli mobil listrik itu, dan nanti akhirnya mobil listrik itu ditukar juga dengan beras atau malah singkong.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun