Mohon tunggu...
Nur Tjahjadi
Nur Tjahjadi Mohon Tunggu... profesional -

Bebas Berekspresi, Kebebasan Akademik, Bebas yang bertanggung jawab...

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Laporan Perjalanan Akhir Pekan ke Cameron Highland

12 Oktober 2009   01:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:36 1963
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sabtu dan Minggu libur baca Kompasiana.  Saya dan 50 mahasiswa pergi ke Cameron Highland, lihat2 bagaimana sistem pertnian di sana.  Jumlah penduduk sekitar 40.000 orang, sebuah "desa" kecil tetapi dalam sehari minimal sejuta ringgit (sekitar 3 milyar rupiah) terjadi transaksi jual beli hasil pertanian di sana.  Tak heran jika ada 8 buah bank bertengger di Cameron Highland, sebuah dataran tinggi di Malaysia. Tikungan2 tajam, tanjakan, turunan membuat perjalanan kurang begitu nyaman.  Sebetulnya lebih nyaman jalan dari Bogor ke Puncak, Cipanas.  Tetapi, karena penasaran ingin lihat "Pick Your Own" Strawberry, serta pertanian moderen lainnya, yah dibela2in lah ke sana. Di sepanjang jalan terlihat seperti rak2 buku, ternyata itu adalah rak2 tanaman strawberry yang ditanam secara hidroponik, rapi, bersih dan enak dipandang.  Banyak orang tanam strawberry, hampir di sepanjang jalan, dari yang skala kecil hingga luas sekali.  Jualan strawberry segar, serta produk2nya seperti jus, manisan, permen, ice cream, coklat yang kesemuanya bernuansa strawberry. Berangkat dari Tanjung Malim jam 10 pagi, setelah istirahat minum teh tarik di Tapah, jam 12 kami sudah sampai  di Cameron Highland.  Setelah makan siang, kami berkunjung ke pusat penelitian MARDI, yang sudah berdiri sejak 1925, didirikan oleh pemerintah Inggris.  Disain arsitektur pertamanan, gaya Inggris banget, bunga warna warni, ada pergola, ada kolam ikan serta 28 plot rumah plastik berbagai tanaman hias dan buah2an,  Apel, pear, anggur, tomat, kubis, strawberry, bunga krisan, marygold dll.  Indah sekali... Keesokan harinya kami berkunjung ke perusahaan pertanian moderen.  Pemiliknya adalah Mr Kwang, yang umurnya sudah 70 tahun, dia sendiri yang menyambut dan memberi penerangan2 tentang kebunnya yang sangat luas.  Sangat enerjik, selama hidupnya 70 tahun belum pernah ke rumah sakit.  Sehat sekali, karena banyak makan tomat yang sudah masak.  Kalau makan tomat jangan yang masih setengah matang, makan yang sudah betul2 merah.  Itu sangat bagus untuk kesehatan. Mr Kwang yang tidak pernah "makan"  sekolahan pertanian, memiliki 200 pekerja, hasil pertaniannya dijual ke Singapura dan untuk supermarket dalam negeri. Ilmu pertaniannya lebih2 dari seorang doktor atau mungkin profesor.  Cara bicaranya juga lugas, semangat dan apa adanya.  Lahan pertaniannya dikelola secara moderen, dengan sistem hidroponik, atau istilah di sini Fertigasi, pemupukan dengan melalui irigasi.  Tanaman tomat yang dinama dengan cara ini dapat tahan hingga 2 tahun dan produktivitasnya masih baik. Malaysia sendiri sebetulnya masih impor sayur2an dari Indonesia dan Thailand.  Dalam sebulan 3milyar RM dibelanjakan untuk sayur saja.  Kenapa tidak tanam sendiri, seperti usahanya Mr Kwang, lahan pertanian yang tidak ada lagi, membuat mereka harus impor sayuran. Hari Minggu itu juga kami berkunjung  ke Cactus Valley, bermacam ragam kaktus ada di sana.  Dari kaktus raksasa hingga yang kecil2, berbagai tanaman hias juga ada di situ.  Agak ke atas sedikit, kembali kami temui pertanian strawberry yang sangat luas. Pukul 11 malam akhirnya kami tiba di Tanjung Malim.  Ilmu tidak harus didapat dari bangku sekolah/ kuliah.  Jalan2 akhir pekan kami dapat menambah wawasan ilmu dan juga pengalaman hidup.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun