"Kalau nikah lagi saya gorok !"
Itu komentar seorang istri dari salah seorang teman saya, ketika suaminya berwacana akan menikah lagi.
Namanya pak S, pernah tinggal di Malaysia 7 tahun lebih, sekarang di Indonesia menjadi peneliti.
Suami saya 100 persen milik saya, jangan ajak2 suami saya itikaf di Mesjid, begitu kata istrinya, ketika ada yang mengajak suaminya itikaf. Istri yang terlalu dominan. Istri yang terlalu mengatur hidup suami.
Padahal Nabi SAW pernah berkata, kalaulah manusia dibolehkan sujud kepada sesama manusia, maka aku akan perintahkan para wanita untuk bersujud kepada suaminya.
Zaman sudah sangat berubah. Istri tak lagi patuh pada suami. Istri tak lagi manut pada suami.
Bukan pula saya menganjurkan agar para istri manut 100 persen pada suami.
Surga nunut neraka katut, kalau suami masuk surga istri numpang ikut, kalau suami masuk neraka, istri pasrah saja. Bukan pula itu maksudnya... Sebab ada suatu riwayat, yang menceritakan bahwa di hari kiamat nanti, ada seorang istri yang masuk surga sementara suaminya masuk neraka, hanya karena kurang sebuah amal kebajikan.
Istri boleh saja tidak patuh kepada suami, manakala sang suami tak menurut perintah Allah.
Sebaliknya, banyak para suami yang menyalah gunakan hadis tadi untuk menekan para istri. Bukan menekan secara fisik, tetapi secara psikologis. Suatu bentuk KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) secara non fisik.
Istri bekerja, penghasilan istri jauh lebih besar daripada suami, menyebabkan istri mempunyai kekuasaan yang teramat besar. Tetapi ada juga istri yang tak bekerja, tak pula terlalu cantik, tapi terlalu menguasai suami. Mungkin suaminya takut tidak "dikasih" hehehe...jadi nurut saja. Tetapi manakala sang suami sudah punya andalan, maka ia akan berbalik, ia dapat saja meninggalkan istrinya begitu saja, tanpa basa basi, tanpa sepatah kata, suaminya kecantol wanita lain,...