Mohon tunggu...
Nur Tjahjadi
Nur Tjahjadi Mohon Tunggu... profesional -

Bebas Berekspresi, Kebebasan Akademik, Bebas yang bertanggung jawab...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bagaimana Menghilangkan Sifat Munafik?

2 Januari 2013   23:59 Diperbarui: 4 April 2017   17:50 6900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sifat munafik telah ada sejak Adam dan Hawa diciptakan.  Kemunafikan dipunyai oleh Iblis laknatullah.  Ia merasa iri dengan kehadiran Adam as.  Iblis yang sudah merasa dirinya paling hebat, beribadah tanpa henti selama 50.000 tahun, tiba-tiba ada "anak kemarin sore" Adam as.  Adam diberi kemuliaan, para malaikat dan iblis diperintahkan untuk bersujud kepada Adam as.  Malaikat menuruti perintah Allah, sedang iblis menolak, karena merasa dirinya lebih hebat dibanding Adam yang diciptakan dari tanah, sedang iblis dicipta dari api.  Karena kesombongan itu maka iblis diusir dari surga.  Ia dilaknat Allah, namun ia memohon agar laknat siksanya itu ditangguhkan hingga hari kiamat.  Selama penangguhan itu Iblis berjanji akan mengajak, menggoda anak cucu Adam masuk kedalam neraka.  Permohonan iblis dikabulkan, silahkan ajak anak cucu Adam bersamamu ke neraka, datangi mereka dari depan, belakang, atas, bawah, kiri dan kanan, dengan berjalan atau berkendaraan.  Namun iblis tak dapat menggoda anak cucu Adam yang ikhlas.

Adam as diciptakan pada hari jumat waktu subuh dan dikeluarkan dari surga pada hari itu juga pada waktu ashar.  Di pintu surga Adam melihat ada tulisan Muhammad dan Allah.  Ia bertanya siapa Muhammad ini ?  pastilah ia orang yang sangat mulia.  Dijelaskan bahwa Muhammad adalah utusan Allah di akhir jaman kelak.  Ia berasal dari anak cucu Adam juga.  Adam merasa kesepian, lalu Allah menciptakan Hawa dari tulang rusuk nabi Adam.  Lalu mereka dinikahkan dengan mas kawin pembacaan shalawat atas Muhammad saw.  Setelah nikah mereka berdua bersenang-senang mendapatkan sakinah (ketenangan),  mawaddah (saling cinta) dan rohmah (saling sayang).  Iblis susah melihat Adam dan Hawa senang.

Ketika Adam dan Hawa di surga didekati oleh iblis yang berpura-pura (munafik) menjadi orang tua, menasehati bagaimana caranya agar dapat hidup kekal di surga yang penuh kenikmatan.  Mereka disuruh makan buah khuldi.  Padahal sebelumnya sudah dilarang oleh Allah agar jangan mendekati pohon khuldi tersebut.  Lupa pada larangan Allah, terbujuk rayuan iblis, maka Adam dan Hawa memakan buah khuldi.  Mendekati pohonnya saja sudah tidak boleh, lha ini kok malah makan buahnya.  Itulah bujuk dan rayuan iblis.  Berkat sifat munafiknya yang sempurna, Adam tergoda iblis.  Adam dan Hawa diusir dari surga.  Iblis senang melihat Adam dan Hawa susah.

Di jaman sekarang, ada banyak manusia yang secara sadar atau tidak sadar mempunyai sifat seperti yang dipunyai iblis, susah melihat orang lain senang, senang melihat orang lain susah.  Sifat yang lain yaitu iri, dengki, sombong munafik dan berbagai sifat-sifat buruk lainnya.

Ketika Nabi Muhammad saw mi'raj, ia berjumpa dengan Nabi Adam as, "selamat datang anak yang baik", kata Nabi Adam as.  Nabi Muhammad saw juga berjumpa dengan Para Nabi yang lain.  Nabi-nabi itu ada yang tempatnya di langit ke 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7.  Nabi mendapat perintah shalat 5 waktu.  Dalam salah satu hadistnya Nabi berpesan, barangsiapa yang ingin terbebas dari sifat munafik dan juga terbebas dari siksa api neraka, maka hendaklah ia mengerjakan shalat 5 waktu di tempat dimana adzan dikumandangkan tanpa tertinggal takbiratul 'ula (saat imam takbir rakaat pertama) selama 40 hari berturut-turut.

Kelihatannya mudah, tapi susahnya minta ampun, menghindari sifat munafik dengan amalan shalat 5 waktu berjamaah tanpa tertinggal takbir pertama.  Semoga kita terhindar dari sifat munafik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun