Mohon tunggu...
Nur Tjahjadi
Nur Tjahjadi Mohon Tunggu... profesional -

Bebas Berekspresi, Kebebasan Akademik, Bebas yang bertanggung jawab...

Selanjutnya

Tutup

Politik

SBY-Anas, Happy Ending

3 Maret 2013   10:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:24 944
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Setelah mendapat kunjungan dari Ibu Sinta Nuriyah, tampaknya perseteruan SBY-Anas akan berakhir denganhappy ending.Sebelumnya, Presiden RI SBY telah mendoakan agar Anas terbebas dari jeratan hukum.  Doa SBY itu pun diamini oleh Anas.  Ini artinya telah terjadidealpolitik, antara Anas dengan SBY, doa SBY itu mengandung makna agar Anas jangan terlalu memojokkan Ibas, sedangkan masalah hukum Anas itu akan diselesaikan secara kekeluargaan oleh SBY.

Anas yang sebelumnya telah minta kepada KPK (melalui pengacaranya), agar status hukumnya sebagai tersangka ditunda hingga masalah kebocoran sprindik itu selesai urusannya di internal KPK.  Meskipun, permohonan pengacara Anas itu telah ditolak mentah-mentah oleh KPK, namun tampaknya SBY telah membaca situasi.  Sebelum berangkat ke Jerman pagi tadi, SBY berpesan agar Anas berkonsentrasi pada urusan hukumnya dengan KPK.  SBY juga telah mendoakan, agar Anas dapat terbebas dari jeratan hukum kasus Hambalang, karena biar bagaimanapun juga, jika Anas terbebas dari kasus Hambalang juga akan berdampak positif bagi Partai Demokrat, khususon Sekretaris Jenderal Partai yaitu Edhie Baskoro (Ibas) Yudoyono juga akan terbebas dari jerat hukum kasus Hambalang.  Dengan kata lain, tidak akan ada yang digantung di Monas, karena Anas Urbaningrum bakal lolos dari jeratan hukum kasus yang meninmpanya yaitu kasus Hambalang.

Menurut Ibu Sinta, kunjungannya ke rumah Anas itu adalah bukan untuk mendukung Anas, tetapi sekadar berkunjung menengok  mertua Anas yang sedang sakit.  Kunjungan yang lebih dari sejam itu, jelas telas ada pesan dari SBY agar Anas jangan terlalu ngejoss memojokkan Ibas, putra bungsu SBY.  Anas memperoleh nasihat dari Ibu Sinta agar sabar saja dalam menghadapi qoda dan qodar dari Tuhan, jalani saja dengan sabar, begitu katanya.  Dan dijawab oleh Anas :Inggih leresbetul…betul…betul…(dengan raut muka mirip Upin Ipin).  Biar bagaimanapun juga SBY agak sungkan dengan ibu Sinta yang juga istri Presiden RI keempat almarhum Gus Dur.  Gus Dur yang pernah jadi atasan SBY, tentu juga membawa dampak psikologis antara Ibu Sinta dan SBY.

Kalau kita ingat-ingat lagi, pidato Anas yang bernada ancaman :“ini baru lembaran pertama, lembaran berikutnya akan berkembang sesuai kondisi dan keadaan…” .Maksud dari ancaman Anas tersebut adalah, kalau sampai dirinya dipenjara akibat kasus Hambalang, maka ia akan menyeret Ibas dan juga yang lainnya ke ranah hukum.  Tapi kalau dirinya tidak jadi terjerat hukum, maka ia juga akan tutup mulut masalah aliran dana yang sudah mengalir ke Ibas.

Kalau kita ingat-ingat juga pernyataan pernyataan Ruhut Sitompul, bahwa kalau Anas mundur dari Ketua Umum Partai Demokrat, maka ia tidak akan dijadikan tersangka.  tetapi karena tak kunjung mundur juga maka Anas harus dipaksa mundur dengan cara dijadikan tersangka.  Kebocoran sprindik itu juga sebetulnya sebagai sinyal agar Anas mundur, tetapi Anas seperti tidakngehdengan sinyal itu.  Maka jadilah juga Anas tersangka.

SBY sendiri yang mengaku mengikuti terus dinamika politik pasca penetapan Anas sebagai tersangka. menurut SBY, sudah terjadi campur aduk antara hukum dengan politik. Ia mengatakan, dengan fokus kepada proses hukum, Anas dan tim pengacara bisa melakukan pembelaan. SBY mengaku senang jika Anas nantinya ternyata tidak terbukti terlibat dugaan korupsi proyek Hambalang.  Karena dengan begitu, Ibas juga akan terhindar dari incaran KPK.Karena sejumlah kasus yang melibatkan kader Partai Demokrat bagaimanapun membawa kerugian menurunkan citra dan nama baik Partai Demokrat. Tentu ada kepentingan Partai Demokrat, mudah-mudahan Pak Anas bebas dari dakwaan kemudian dinyatakan tidak bersalah, dan itu membawa kebaikan,
Marilah kita serahkan tegaknya hukum dan keadilan yang akan ditegakkan oleh penegak hukum. Kita hormati proses itu. Segala sesuatunya tentu akan berjalan transparan. Kalau tidak logis rakyat juga akan tahu, kata SBY.

Maksud SBY menyerahkan masalah hukum dan keadilan  kepada penegak hukum adalah juga agar anak bungsunya terhindar dari incaran KPK yang sudah mulai meneliti berkas laporan aliran dana Hambalang yang menuju ke Ibas.

Akhirul kalam, SBY-Anashappy ending.Al hasil, tidak akan ada yang digantung di Monas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun