Mohon tunggu...
Nur Tjahjadi
Nur Tjahjadi Mohon Tunggu... profesional -

Bebas Berekspresi, Kebebasan Akademik, Bebas yang bertanggung jawab...

Selanjutnya

Tutup

Catatan

21 Desember 2012: Hari Bahagia Kami

21 Desember 2012   08:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:16 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Happy Anniversary yang ke-26, dunia belum kiamat... Jangan percaya kalau hari ini hari kiamat.  Sebab hari ini adalah hari ulangtahun perkawinan kami.  Tepatnya 21 Desember 1986, saya dan istri telah sepakat melangsungkan pernikahan.  Hari itu hari Minggu, kenapa kami memilih hari itu, sebab cuma hari itu ada gedung yang kosong yang bisa disewa.  Bukan itu saja, yang tahu kapan terjadinya hari kiamat cuma Allah, Tuhan seru sekalian alam.  Bahkan Malaikat dan para Nabi saja tak tahu kapan terjadinya hari kiamat itu.  Apatah lagi cuma suku maya yang masih primitif yang belum tahu wahyu tentang hari kiamat yang sebenarnya. Di dalam Al Quran, Hari kiamat dijelaskan sebagai hari yang penuh huru hara.  Gunung beterbangan bagai awan, manusia pun ikut terbang, terlempar kesana kemari bagai laron yang terbang tanpa tujuan.  Setelah manusia dan seluruh mahluk hidup mati semua.  Giliran para Malaikat yang dicabut nyawanya, termasuk malaikat pencabut nyawa juga ikut dicabut nyawanya.  Setelah semuanya mati, hanya tinggal Dzat Allah yang Maha Mulia.  Dan, Allah berfirman :  Mana raja-raja yang telah sombong dan berlaku zalim?  Mana Firaun ?  Mana Namrud ?  Mana manusia-manusia yang sombong.  Tidak ada yang menjawab, karena mereka semua sudah mati.  Hanya tinggal Allah saja, Raja dari segala Raja di dunia dan di akhirat.  Setelah semua manusia mati, maka dihidupkan lagi semua itu oleh Allah.  Di situlah kehidupan yang kekal dimulai.  Setelah itu, tidak ada lagi kematian.  Semua manusia dibalasi sesuai dengan amalan masing-masing. Adapun terjadinya hari kiamat ada banyak tanda-tandanya.  Ada tanda kecil, ada juga tanda yang besar.  Di antara tanda hari kiamat yang besar adalah terbitnya matahari dari sebelah barat, bukan dari timur.  Pada hari itu tobat sudah tidak diterima lagi.  Oleh sebab itu tobatlah sebelum matahari terbit dari barat.  Satu hal yang merupakan salah satu dari tanda hari kiamat  adalah, sudah tidak ada lagi manusia yang menyebut Nama Allah.  Jadi, selagi masih ada yang menyebut nama Allah, kiamat itu masih belum akan terjadi.  Prilaku manusia pada saat itu memang sudah keterlaluan.  Perbandingan lelaki dan wanita adalah 1:50.  Wanita berkeliaran di jalan-jalan tanpa busana sama sekali.  Lelaki jadi barang langka, jadi barang rebutan para wanita.  Mau hidup pada jaman seperti itu ?  Silahkan saja kalau mau hehe... Hari kiamat hanya Allah yang tahu, tidak seorang pun tahu kapan terjadinya.  Kalau ada orang yang memberi tahu kapan terjadinya hari kiamat, dan kita mempercayainya, maka jangan-jangan kita sudah kafir, karena tidak mau percaya keterangan dari Allah.  Maka dari itu, jangan percaya, kecuali hanya percaya kepada Allah dan Rasul-Nya.  Rasul-Nya saja tidak tahu kapan terjadinya hari kiamat.  Masak ada orang primitif yang mengatakan waktu terjadinya hari kiamat kita akan percaya,  aya-aya wae...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun