Inge : bener2x weird..jijay banget lihatnya, beh….. tp koq sampai pada kompasianer? gimana sambungannya? hahahahahahahahaahahahahahahahahahahahahahahah Sesuai janji saya kemarin pada Inge di Liverpool, UK. Begini sambungannya : Adalah Prof Stephen Hawkings, ahli Fisika yang jenius, menulis buku tentang Universe, alam semesta: what a weird and surprising place the universe is. Read more: http://www.mirror.co.uk/news/top-stories/2010/10/22/professor-stephen-hawking-i-couldn-t-read-until-i-was-eight- Katanya, dunia dan alam semesta ini adalah tempat yang penuh keanehan dan kejutan. Buku yang ditulis dengan bahasa yang jelas ini telah memukau jutaan pembaca yang awam tentang fisika menjadi mengerti ilmu fisika. Mengapa saya sebut dia sebagai Profesor Weird, bukan saja karena ia telah menulis tentang dunia yang aneh, tetapi dia sendiri termasuk orang yang aneh. Pada umur delapan tahun ia baru bisa membaca, sementara teman-temannya sudah bisa membaca surat kabar dengan lancar ketika baru berumur lima tahun. Tetapi mengapa Prof ini dapat menjadi sangat terkenal sekarang, tidak lain karena ia telah bekerja keras untuk mencapai semua itu. Ahli Fisika yang jenius ini adalah mahasiswa yang biasa2 saja, katanya : "My classwork was very untidy. My handwriting was the despair of my teachers." Sampai suatu saat ia pernah menderita sakit yang hampir menemui ajalnya di usia 21 tahun. Dia pun berpikir, kenapa tidak memanfaatkan umurnya yang hanya tinggal sedikit ini ? Kesibukannya dan semangat hidupnyalah yang membawanya hidup sampai setua ini. Nah, apa hubungannya dengan kompasianers yang aneh ? Baru-baru ini, ada seorang kompasianer baru yang sok jagoan, maklumlah "anak baru", yang sok mengkritik banyak tulisan sampah di kompasiana. Ada juga yang sok mengklasifikasikan penulis- penulis kompasiana, seolah-olah hanya dia sendiri sebagai penulis yang hebat, walaupun terus mengakui sebaliknya. Nah, kalau kita lihat jalan hidup seorang Profesor Stephen "Weird" Hawking, yang ternyata baru bisa baca di usianya yang ke-8. Toh ia juga bisa jadi penulis terkenal, bahkan dijuluki Ahli Fisika yang jenius. Kenapa judul ini pakai bawa-bawa nama Inge ? Karena kemarin hanya dia yang tanya, kenapa bisa nyambung antara Weird yang saya tulis kemarin dengan kompasianers. Begitulah ceritanya. Kembali kepada Prof Stephen "Weird" Hawking, Beliau berbicara begitu di London's Royal Albert Hall, suatu tempat yang cukup bergengsi di Inggris, negara dimana Inge sedang mengembara. Beliau berbicara begitu bukan bermaksud untuk membanggakan diri sendiri, tetapi hanya untuk menghilangkan kebosanan mahasiswanya, seperti katanya : "I'm not proud of this. I'm just describing my attitude at the time, which I shared with most fellow students; boredom and feeling nothing was worth making an effort for." So,...Daripada memikirkan kritik yang tidak membangun, lebih baik berusaha terus untuk maju, seperti kata Prof Weird : "When faced with the possibility of an early death, you realise life is worth living and there are lots of things you want to do." Profesor ini pernah divonis mati muda oleh diagnosis dokter yang ngawur. Ia pernah didiagnosa menderita penyakit / gangguan syaraf motor penggerak di tubuhnya. Foto : Prof Stephen "Weird" Hawking (Daily Mirror)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H