Mohon tunggu...
Nur Tjahjadi
Nur Tjahjadi Mohon Tunggu... profesional -

Bebas Berekspresi, Kebebasan Akademik, Bebas yang bertanggung jawab...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Horeee,... Gaji Akan Naik Lagi !!!

16 September 2010   00:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:13 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Foto : dari Google         Di saat ekonomi sedang tidak karuan di sebagian besar belahan bumi ini, Kerajaan Malaysia akan menaikkan standar gaji lagi dalam waktu dekat ini.  Perdana Menterinya mengumumkan sendiri berita gembira itu.  Pengumuman kenaikan gaji itu disambut biasa2 saja, tidak seperti di Indonesia, begitu akan ada kenaikan gaji, langsung deh pedagang ramai2 menaikkan harga.  Padahal baru pengumuman, pedagang sudah naikkan harga, nanti pas gajinya betul2 sudah naik, harga naik lagi. Saat ini, banyak warganegara Malaysia khususnya kaum Melayu, lebih senang kerja di luar negara, ketimbang membangun di  negeri sendiri.  Mereka yang baru selesai pendidikan S1, S2 atau S3 lebih senang menetap di negara di mana mereka menempuh pendidikannya.  Untuk maksud itulah Kerajaan Malaysia menaikkan standar gaji pokok di segala bidang.  Supaya rakyat Malaysia tidak kabur ke luar negara.

Meski demikian, untuk saat ini, jumlah kaki tangan kerajaan (PNS nya Malaysia) lebih didominasi oleh kaum Melayu.  Sedangkan kaum India dan kaum Cina lebih senang buka usaha bisnis sendiri.  Kaum Cina dan India tidak senang makan gaji kerajaan, mereka lebih suka buat kerja sendiri, buka warung (kedai) runcit (kebutuhan sehari2), buka restoran, jadi supir taksi atau jadi kontraktor/pengembang.

Menurut data di kantor Perdana Menteri, jumlah kaki tangan kerajaan dari kaum Cina dan kaum India sudah mulai meningkat dibandingkan dengan tahun 2007.  Peningkatannya sudah mencapai 100 persen pada tahun 2009.  Dengan pengumumnan kenaikan standar gaji, mungkin kaum Cina dan India akan semakin berbondong2 untuk  masuk jadi PNS di Malaysia.

Seperti diketahui, sejak Najib menjadi Perdana Menteri, beliau mengenalkan slogan "Satu Malaysia, Rakyat diutamakan, Pencapaian didahulukan".  Di setiap pertemuan, pidato dan ucapan selalu didahului dengan kalimat :  "salam satu Malaysia".  dari pejabat tingkat yang paling atas, hingga yang paling bawah, di sekolah, di radio, di TV, selalu diteriakkan "salam satu Malaysia".  Begitu juga spanduk2 dan tulisan2 di bangunan banyak dibuat : "salam satu Malaysia".

Hari ini adalah hari "Satu Malaysia", dimana pada tahun 1963 telah bergabung Sabah dan Serawak menjadi bahagian dari negara Malaysia.  Kampanye "Satu Malaysia" juga diamaksudkan untuk mempersatukan rakyat Malaysia yang terdiri dari tiga kaum utama, yaitu Kaum Melayu (50 %), kaum Cina (30 %) dan kaum India (20%).

Bermacam ragam agama juga tumbuh subur di sini.  Bermacam ragam bahasa juga menjadi bahasa pengantar di sekolah masing2, sekolah melayu berbahasa melayu, sekolah India berbahasa Tamil, sekolah Cina berbahasa Cina, selain itu juga ada banyak sekolah International yang bahasa pengantarnya bahasa Inggris.  Orang Indonesia termasuk yang meramaikan sekolah international di Kuala Lumpur dan di berbagai kota di Malaysia.

Di Malaysia kepentingan rakyat memang diutamakan, sesuai dengan slogan pak Najib, tetapi kenapa THR cuma RM 500 saja sejak pak Najib jadi PM, padahal sebelumnya, pada jaman pak Lah, THR itu sebulan gaji.  Tentu hanya pak najib yang tahu...  Mungkin supaya pencapaiannya didahulukan...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun