(Foto dari Google) Dari pengalaman2 saya berwirausaha sejak usia saya masih 11 atau 12 tahun, dari mulai jualan es, men charger accu, menanam melon, cabai, sayuran, buah2an, membuat bibit tanaman, maka tidak ada cara yang lebih cepat untuk menjadi jutawan, selain daripada jual beli tanah. Saya pertama kali membeli tanah seluas 2 hektar (20.000 meter persegi) di Desa Gelumbang pada tahun 1987, 50 km dari Palembang. Kemudian saya membeli tanah 225 meter persegi pada tahun 1988 untuk saya dirikan rumah yang pertama kali saya bangun. Kemudian pada tahun 1996 saya beli lagi tanah 1000 meter persegi di belakang tanah yang 225 meter. Tahun 1998 saya beli lagi rumah yang agak bagus lokasi dan bentuk rumahnya, dengan luas tanah 230 M2 dan luas bangunan 110 M2. Tahun 2001 saya beli lagi 1000 M2 dengan harga Rp 80 juta. Lalu tanah itu saya bagi menjadi lima kapling. Maka tidak sampai setahun tanah ini saya jual lagi. Dua kapling laku dengan harga @ Rp 30 juta. Yang Tiga kapling laku @ Rp 40 juta. Jadi dalam setahun, uang 80 juta itu telah berubah menjadi 180 juta rupiah. Bayangkan kalau uang 80 juta rupiah itu hanya saya simpan di Bank saja, mana dapat untung sebesar itu. Paling cuma dapat bunga 6 persen per tahun. Setahun berikutnya saya beli lagi tanah seluas 750 M2 dengan bangunan yang luasnya 70 M2 seharga 82,5 juta rupiah, kemudian saya jual lagi seharga 200 juta setelah rumahnya saya renovasi. Dibayar dengan DP 100 juta (tapi hingga saat ini baru dibayar 30 juta serta cicilan sejuta sebulan yang baru bayar beberapa bulan saja). Setelah itu tidak/ belum bayar lagi. Sebelumnya saya telah beli juga 1500 M2 di dekat kampus UNSRI, sudah saya jual juga, tetapi lagi2 macet pembayarannya. Selanjutnya saya beli lagi 600 M2, saya jual lagi dalam waktu singkat. Berikutnya, Saya beli lagi 360 M2 sudah saya bangun rumah juga dan sudah saya jual juga. rencananya mau saya bangun 3 rumah, tapi baru satu rumah saya sudah keburu ke Malaysia. Tapi Kalau yang ini bayarnya lancar. Alhamdulillah... Terakhir saya beli lagi di bogor seluas 560 M2 sudah saya bangun rumah dan saya tempati sendiri. Dari kesekian banyak tanah yang saya beli dan yang sudah saya jual lagi. yang macet cuma ada dua saja. Demikianlah pengalaman saya jadi juragan tanah. Pusssiiiiiiing.....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H