MERAIH MIMPI ADALAH SEBUAH TANTANGAN
Sudah sekian lama saya tidak menulis di Kompasiana kenyataan ini membuatku ketinggalan dengan rekan Kompasianer yang sekarang banyak yang sukses jadi penulis maupun jadi bintang publik. Namun meski saya tidak tampil di Kompasiana tetapi Blog Kompasiana ini selalu menjadi sarapan pagiku tiap pagi ketika saya di kantor.Munculnya Blog Competition dari @LALights bekerjasama dengan Kompasiana sangat menggugah potensi saya untuk kembali menulis dan ini saya anggap sebagai sebuah gerak lebih cepat dalam menghadapi Tantangan.
Setiap orang hidup di dunia ini pasti mempunyai tantangan bahkan tidak Cuma satu tetapi beribu-ribu tantangan yang mungkin tidak kita sadari bahwa kita telah menghadapinya seperti apa yang kita tempuh dalam mempertahankan hidup di dunia ini bahwa kita telah melewati tantangan. Sebuah tantangan tidak bisa kita hadapi dengan santai apalagi tantangan yang dihadapi berhubungan dengan perubahan nasib atau masa depan maka sangat memerlukan kerja keras melalui sebuah gerak lebih cepat. Saya yakin siapa saja yang mengambil sikap gerak lebih cepat maka sebuah keberhasilan pasti dapat diraih meskipun hanya mendapatkan sebuah pengalaman-pengalaman yang memberi pelajaran tetapi pada akhirnya sebuah keberhasilan sebenarnya yang disebut sebagai sebuah kesuksesan pasti dapat diraih.
Saya hanyalah seorang buruh pabrik tetapi dimata saya sendiri saya menilainya sebagai seorang yang sukses karena diantara teman –teman saya ternyata saya termasuk mengambil langkah gerak lebih cepat sehingga beberapa ketrampilan dapat aku miliki dan bisa menambah pemasukan pendapatan keluarga saya tanpa harus keluar kerja dari pabrik. Kadang orang terjebak dengan rutinitas sehingga lupa mengambil tindakan gerak lebih cepat sehingga sampai masa tuanya tidak ada ketrampilan yang dimiliki dan pada akhirnya cukup statusnya sebagai buruh pabrik bahkan kadang stress karena di PHK.
“ Saya siap di PHK “ begitulah kadang muncul di benak saya. Dan saya anggap jika hal ini terjadi maka ini sebuah tantangan yang lebih besar sehingga memaksa saya harus bergerak lebih cepat. Melalui Blog Competition ini saya ingin memberikan inspirasi tentang apa yang saya alami dalam menyambut tantangan dan mudah-mudahan sangat berguna bagi rekan Kompasianer.
Meski saya seorang Disainer Grafis tetapi saya anggap tetap saja saya ini sebagai buruh pabrik karena masih ikut orang serta gaji saya masih mengikuti UMR . Awal menjadi Disainer Grafis bukan karena saya dari sekolah grafis tetapi Bos saya menyuruh belajar computer grafis dan setelah bisa maka pekerjaanku menjadi disebut Disainer grafis. Begitulah yang kuhadapi tantangan pertama bahwa saya harus bisa computer dan apa yang kulakukan adalah gerak lebih cepat yaitu belajar dari internet tentang semua hal yang menyangkut Desain dan sampai sekarang saya selalu browsing tentang desain yang baik. Tantangan yang kedua adalah gaji saya yang hanya dibatasi dengan Upah Minimum Regional sehingga setiap hari tantangan yang kuhadapi mampukan aku bisa mencukupi kebutuhan keluarga padahal dengan lima orang anak. Mempunyai lima anakpun adalah sebuah tantangan besar apalagi seperti saat BBM naik ini karena tidak sedikit teman yang menghinaku bahwa aku pabrik anak, dan menganggapku hidup serba tidak cukup. Tetapi semua saya hadapi bahwa saya harus gerak lebih cepat karena saya harus mencari tambahan supaya bisa mencukupi keluarga. Akhirnya saya putuskan untuk menambah ketrampilan dan akhirnya saya memilih ketrampilan ilmu menulis atau jurnalistik dan fotografi. Sayapun mengambil langkah gerak lebih cepat hampir saya tiap hari download ilmu-ilmu gratis tentang menulis dan fotografi dari internet. Akhirnya Semua yang telah aku dapati dari internet selalu aku pelajari dan aku praktekkan, tak pernah aku duga sebuah ketekunan ini membuahkan aku menjadi seorang penulis bahkan fotografer meski hanya tingkat amatiran tetapi di tempat pekerjaan teman-teman telah menyebutku sebagai penulis bahkan fotografer. Beberapa kali tulisanku dimuat di majalah nasional dan media lokal dan terakhir dua piala telah aku raih karena mendapat penghargaan foto terbaik meski kamera saya Cuma 1.5 pixel. Kadang aku disuruh diberi pekerjaan jasa foto meski hanya dipinjami kamera. Tetapi semua ini justru sangat membuat aku bangga dengan diriku sendiri karena apa yang kulakukan dari semboyan “ Be Your Self “ telah terbukti bahwa inilah aku . Saya buruh pabrik tetapi saya bukan seperti mereka yang hanya bangga disebut sebagai buruh pabrik.
Rasanya saya seperti haus dengan tantangan karena ternyata dengan lima anak kebutuhan rumah tangga tidak cukup saya bergerak lebih cepat lagi. Saya mencoba membuat sekolah menggambar anak –anak , saya terus bergerak lebih cepat karena akhirnya saya harus belajar tentang cara mengajar menggambar kepada anak-anak dan sekalilagus guru saya adalah internet. Seiring waktu terus berjalan semakin hari siswa di sanggar saya terus bertambah dan diterima masyarakat. Setiap pulang kerja saya langsung mengajar dan setiap bulan saya mendapat honor sesuai iuran yang telah saya tentukan. Alhamdulillah semakin hari sanggar lukis saya terus berkembang dan saya bergerak semakin cepat karena saya terus mencari kepercayaan dari pemerintah. Akhirnya sanggar saya mendapat pengakuan dari Dinas Pendidikan sebagai LPK { Lembaga Pendidikan Ketrampilan ] dan sekarang linknya sampai Internasional. Sekali lagi saya bangga dengan diriku sendiri karena saya mulai bergabung dengan HIPKI atau Himpunan Pengusaha Kursus Indonesia. Bertambah kelebihan yang aku dapatkan karena saya disebut Pengusaha Kursus.
Banyak sudah sebenarnya tantangan yang telah aku hadapi dan tidak bisa aku ceritakan disini namun perlu diketahui saya tidak berhasil secara materi seperti ukuran keberhasilan orang Indonesia dengan ukuran material seperti fasilitas mobil atau rumah tetapi sekecil apa yang telah aku dapatkan bagiku ini sebuah kebanggan tersendiri karena aku telah berhasil menghadapi tantangan yang aku buat sendiri demi merubah masa depan untuk keluarga dan anak-anakku. Masih ada tantangan yang aku ciptakan yaitu aku harus bisa membangun sebuah gedung sekolah seni untuk anak-anak karena saya bermimpi saya mempunyai sekolah dimana anak- anak bisa belajar menari, melukis atau bermain musik. Bisakah semua terjadi………yang pasti tantangan itu menungguku untuk bergerak lebih cepat seperti apa yang telah banyak lakukakan. Mimpi-mimpi itu aku ciptakan karena meraih mimpi itu sebuah tantangan.
Inilah sanggar lukis yang telah saya kelola dan hanya bertempat di teras rumah
Apa yang dapat kami sampaikan bahwa setiap gerak lebih cepat perlu sekali kerja keras[ Pantang menyerah ],ulet [ Tekun ] ,sabar dan berpikir positif serta jangan lupa berdoa karena apapun yang telah kita kerjakan sangat butuh restu sang Pencipta sehingga apa yang kita impikan bisa terwujud. Keduanya Segala apa yang kita impikan adalah sebuah tantangan besar dan keberhasilannya juga tergantung diri kita maka tantangan itu harus kita nikmati.