Mohon tunggu...
Nur Taufik
Nur Taufik Mohon Tunggu... Guru - Blogger - Guru

Calon Journalist

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kelas Menulis Kreatif (Bag.2) Bersama Jurnalis Politik dan Editor Cerpen Harian Kompas

29 Februari 2024   14:21 Diperbarui: 2 Maret 2024   21:40 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah penyampaian materi dari ka Novka Kuaranita (Cerpenis Harian Kompas) pada artikel Belajar Menulis Kreatif Bersama Penerbit Buku Kompas di Kompas Institute. Mari kita lanjutkan bersama dengan pemateri kedua yaitu. Ka Denty Piawai Nastitie.

Sebelum masuk ke materi yang akan disampaikan mari berkenalan sejenak dengan ka Denty.

History

Ka Denty Piawai Nastitie merupakan seorang Jurnalis politik Kompas.com yang pernah mengambil cuti untuk kuliah S2 di London, Inggris pada tahun 2021-2022.

Ka Denty mengungkapkan pada saat ia berangkat ke London, situasinya masih berkecamuk dengan badai pandemi Covid-19. Yang membuat dirinya harus mengalami karantina selama sepuluh hari di hotel.

Setelah menghabiskan waktu untuk karantina selama sepuluh hari barulah ia bisa mulai kuliah, itupun dengan keadaan daring (online) ungkapnya.

Kemudian pada 2021-2022 banyak sekali kejadian yang ia alami selama menempuh pendidikan disana, mulai dari perang antara Ukraina dengan Rusia yang membuat situasi disana tidak terkendai akibat banyak sekali aksi demonstrasi dan kenaikan harga kebutuhan bahan pokok.

Kemudian Inggris mengalami krisis moneter terburuk sepanjang sejarah selama 400 tahun terakhir, yang mana membuat situasi sangat menantang terkhusus bagi mahasiswa dengan buged paspasan seperti dirinya.

Peristiwa musim panas yang menyentuh angka 40 derajat celcius juga Ka Denty rasakan yang mana Summer tersebut menjadi Summer terpanas sepanjang sejarah.

Selain itu, London juga mengalami beberapa kali peristiwa politik, dalam satu tahun bergonta-ganti perdana mentri sebanyak tiga kali, kemudian merayakan perayaan ratu Elizabeth bertahta selama 70 tahun dengan mandadat sebagai pemimpin tertua dan terlama di dunia. 

Tidak lama berselang tiga bulan berjalan setelah perayaan tersebut Ratu Elizabeth dinyatakan wafat. Kabar tersebut menjadi sebuah berita yang cukup besar alhasil meski dirinya sedang mengambil cuti kuliah ia tetap harus melaksanakan tugasnya sebagai jurnalis karena yang terlibat adalah tokoh publik dan beritanya sangat ditunggu.

Dalam membuat berita tersebut Ka Denty menghandle semua tugas, mulai dari foto dan gambar kemudian tulisan sampai siaran TV. Dirinya sangat tidak keberatan dengan semua tugas itu karena menurutnya itu sebuah previlage baginya sebagai seorang jurnalis yang kebetulan sedang berada di London, Inggris.

Ka Denty mengungkapkan karena banyak sekali peristiwa yang ia alami selama satu tahun disana, kemudian sepulangnya ke Indonesia ka Denty terfikir untuk  menjadikan semua peristiwa itu dalam satu buku catatan perjalanan berjudul (Hari-Hari Di Bloomsbury).

Penyampaian materi dari ka Denty Piawai Nastitie. Sumber pribadi.
Penyampaian materi dari ka Denty Piawai Nastitie. Sumber pribadi.

Penyampaian Materi "Denty Piawai Nastitie"

(Menulis deskripsi yang memikat emosi) judul materi yang dibawakan oleh Ka Denty Piawai.

Bagaimana cara menulis sebuah deskripsi yang memikat emosi?

Mas Teguh yang merupakan editor dari tulisan Ka Denty mengatakan.

 Ketika membuat buku tentang catatan perjalanan, maka buatlah tulisan yang membawa pembaca ikut merasakan apa yang kita rasakan dari tulisan yang kita buat . Jadi ajaklah pembaca untuk ikut merasakan emosi yang kamu rasakan

Apa itu teks Deskriptif ? 

Deskriptif adalah sebuah tulisan yang mampu memberikan gambaran rinci mengenai suatu kejadian dan kegiatan, benda, seseorang, tempat atau suasana. Deskriptif sebuah Gambaran rinci yang membuat para pembaca meresa relefan dengan situasi itu.

Deskripif yang baik adalah yang membuat pembaca seolah-olah melihat, mendengar merasakan sendiri objek yang dideskripsikan dalam suatu peristiwa. Meskipun hal tersebut bukan pengalaman mereka akan tetapi mereka seolah-olah ikut merasakan dan terbawa dengan apa yang kita tulis.

Karena ini melibatkan panca indra, kita sebagai penulis harus juga memainkan ketajaman indra kita ketika merasakan yang kita rasakan dalam tulisan yang kita ingin buat.

 Dengan deskriptif yang tepat kita bisa mengajak pembaca ikut mengalami apa yang kita rasakan dalam sebuah tulisan yang kita buat.

Plotwist

  • Pilih dulu objeck yang ingin kita deskripsikan.

  • Pilih kata yang menarik dan mudah dipahami, jangan memakai kata yang mendaki-daki sehingga orang bingung dengan kata tersebut.

  • Menggunakan kata personifikasi yang membuat seolah-olah benda itu hidup. Contoh: "Bel itu memanggil anak-anak".  atau kata hiperbola. Contoh: "Peluh itu membanjiri tabuhku".

  • Ingat selalu untuk menggambar dengan kata-kata. Jangan berfikir pembaca akan tahu dengan apa yang kita ceritakan, karena si pemilik cerita adalah kita maka gambarkan dengan detail agar pembaca ikut merasakannya.

Setelah pemaparan materi kedua oleh Ka Denty Piawai Nastitie berlanjut dengan pemateri terakhir, yaitu. Bapak Hilmi Faiq selaku Editor dan cerpenis di Harian Kompas.

History 

Penyampaian materi oleh Bapak Hilmi Faiq. Sumber pribadi.
Penyampaian materi oleh Bapak Hilmi Faiq. Sumber pribadi.

Bapak Hilmi Faiq merupakan seorang wartawan sejak tahun 2005. Sudah terhitung 20 tahun lamanya ia berkarir dalam bidang jurnalistik dan sekarang merangkap menjadi seorang kurator dari cerpen Harian Kompas.

 Omongan hanya akan menjadi sebuah kekosongan dan tulisan akan menjadi sebuah keabadian 

Penyampaian Materi "Hilmi Faiq"

Bagaimana mengatasi kebekuan dalam menulis.

Writer Blok Spot (Kebekuan) Adalah sebuah kondisi yang dialami oleh seorang penulis ketika tidak bisa melanjutkan karya tulisannya, banyak hal yang mempengaruhi hal ini, seperti. Kurangnya bahan, tidak memiliki kerangka atau bahkan bingung dengan tujuan menulis itu untuk apa.

Kata orang Bugis " Selama kamu tidak tahu mana pulau tujuan mu, maka kamu tidak akan pernah sampai pada pulau tujuan mu" Ungkap Bapak Hilmi Faiq.

Begitu juga menulis, ketika kita menemui titik kebekuan maka coba tanya diri sendiri " Saya awal menulis untuk apa ya? ", apakah untuk kembali belajar? atau hanya sebagai ajang kita pamer kepada orang lain ?

Berikut tips ketika mengalami kebekuan. 

Istirahatlah sejenak, jauhkan sejenak diri kita dari aktifitas menulis, dengan berjalan-jalan atau melakukan aktifitas ringan. Terkadang otak perlu istirahat untuk menciptakan kembali kreatifitas.

Mengubah lingkungan, lingkungan yang produktif dapat berperan aktif dalam membantu kita menentukan suatu perencanaan ide dan gagasan penulisan. 

Mengatur jadwal, artinya kita mendisiplinkan diri untuk terus menulis dengan jadwal yang sudah kita tentukan, carilah momen yang bagus dalam emosional ketika sedang menulis.

Menulis bebas, cobalah untuk menulis bebas dan abaikan hal-hal yang menghambat dan membuat kita bingung, dengan cara ini kita akan bisa lebih mencerna dan memahami lebih dalam mana tulisan yang belum kita kuasai.

Jika bingung dengan kalimat deskripsi maka cobalah amati keadaan sekitar lalu gambarkanlah dalam sebuah tulisan suasana yang kita lihat, cara ini dapat menjadi sebuah proses kita dalam menulis kalimat deskriptif.

Contoh: Dia berdiri tegap dengan wajah yang tegang dan tangan mengepal, terdengar suara gemertak dari giginya. maka ini mendeskripsikan situasi orang yang sedang marah.

Mengganti proyek, hal ini dilakukan ketika kita sudah buntu dan terpojok dengan tulisan kita, contohnya ketika kita sedang mentok menulis sebuah cerpen maka tinggalkan dan cari alternatif tulisan lain seperti menulis hal-hal yang kita temui secara faktual.

Dengan menerapkan hal ini akan menjadi sebuah latihan karena kita mencoba menggambarkan suasana yang kita temui secara langsung.

Mengatasi kecemasan. Hal ini ketika sudah bertaraf menulis menjadi sebuah depresi maka kita perlu bantuan prefesional seperti datang ke pisikolog. Karena sejatinya menulis adalah sebuah ajang terapi dalam menumpahkan emosi dan gagasan yang kita punya.

Menghilangkan gangguan, segala macam gangguan yang menghambat kita dalam produktifitas menulis perlu disingkirkan, contohnya seperti ketergantungan dalam scrolling media sosial.

Membaca dan menginspirasi diri, dengan mambaca beragam karya orang lain akan menambah dan membuka wawasan tentang kata bahasa dan gaya pemaknaan dari setiap masing-masing penulis.

Semakin banyak kita membaca semakin banyak spectrum kita dalam menulis dan mengunkapkan perasaan. Maka bacalah hal-hal lain.

Mengenal Cerpen Harian Kompas

Bagi kalian yang ingin menulis cerpen dan mempunyai niatan untuk mengirimkannya kepada Cerpen Harian Kompas berikut karakternya.

Kompas memiliki Tagline " Amanat hati nurani rakyat ". Maka disetiap opini, picture dan semua artikel kerangka besarnya adalah tagline ini, yaitu menyuarakan hati rakyat.

Reinventing Indonesia lokalitas keberagaman.

Humanisme Trasendental. Artinya setiap tulisan yang dimuat memiliki nilai kemanusiaan dan nilai ketuhanan. (Praktik baik dalam kehidupan sehari-hari).

Menyapa yang papa, mengingatkan yang kaya. Bermaksud untuk menyuarakan suara yang tidak terdengar, seperti halnya rakyat kecil yang mana hanya menjadi sebuah komoditas politik.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun