Sejak awal di resmikan oleh presiden Joko Widodo pada bulan Agustus kemarin LRT Jabodebek sangat diminati oleh banyak masyarakat terlebih ketika pemerintah memberlakukan tarif promo yaitu sekali perjalanan hanya Rp.5.000 pada bulan September lalu.
Namun sebuah kabar yang mengejutkan ketika mendengar berita bahwa sebanyak  15 trainset LRT Jabodebek diperbaiki secara bersamaan yang informasinya terlambat di berikan kepada para pengguna.
Alhasil terjadilah penumpukan penumpang dibeberapa stasiun dikarenakan terbatasnya jumlah kereta yang beroprasi dan lamanya headway perjalanan pada setiap waktunya.
Kekecewaan dari para pengguna yang sudah mempercayakan perjalanan mereka dengan LRT sebagai moda produktifitas sehari-haripun mencuat dikarenakan menurut mereka persiapan dan kematangan dari LRT Jabodebek masih dipertanyakan.
Namun seiring berjalannya waktu perbaikan tersebut dilakukan, saya penasaran dan langsung meninjau lokasi untuk melihat aktivitas dari LRT Jabodebek itu sendiri.
Informasi yang saya dapatkan dari beberapa petugas di beberapa stasiun mengatakan bahwa benar adanya waktu tunggu dari setiap satu rangkaian perjalanan mencapai 20-30 menit yang diperkirakan akan kembali normal pada bulan Desember nanti menurut salah satu penjaga loket LRT Jabodebek.
Dan pada masa perbaikan tersebut terlihat oleh pantauan saya secara langsung bahwasannya LRT Jabodebek mengalami penurunan penumpang secara draktis, pada jam sibuk ataupun tidak terlihat masih banyak kursi kosong yang belum terisi oleh penumpang.
Beda halnya sebelum terjadinya perbaikan secara besar-besaran ini dimana pada setiap perjalanan LRT Jabodebek selalu dipenuhi oleh penumpang yang lalu lalang.