Mohon tunggu...
Nur Syifa Khoerunnisa
Nur Syifa Khoerunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa semester 3 di IPB University

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tiktok Shopping dan UMKM Tanah Abang: Mengukur Pengaruh Terhadap Penjualan

23 September 2024   19:40 Diperbarui: 23 September 2024   20:17 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENDAHULUAN 

Kemunculan belanja online adalah salah satu fenomena paling mencolok dalam dunia ritel saat ini. Perubahan ini tidak hanya mempengaruhi cara konsumen berbelanja, tetapi juga merevolusi struktur pasar global secara keseluruhan. Belanja online, yang mengacu pada pembelian barang dan jasa melalui platform digital, telah berkembang pesat berkat kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. 

Era digital ini telah membuka peluang baru bagi para pelaku usaha dan konsumen untuk terhubung dalam cara yang sebelumnya tidak mungkin. Menurut buku E-Commerce: Konsep, Model, dan Aplikasi oleh Yulianto dan Lestari (2021), belanja online pertama kali mulai mendapat perhatian pada akhir tahun 1990-an dengan munculnya situs e-commerce pionir seperti Amazon dan eBay. 

Teknologi internet yang semakin maju, ditambah dengan penetrasi perangkat mobile, telah membuat belanja online menjadi semakin mudah diakses dan populer di kalangan konsumen. Buku ini menjelaskan bahwa belanja online menawarkan berbagai keuntungan, seperti kenyamanan, variasi produk yang lebih luas, dan harga yang kompetitif. 

ISI 

Dari banyaknya aplikasi belanja online, di dalam essay ini saya memilih Tiktok Shopping sebagai topik dari pembahasan essay saya. TikTok Shopping adalah fitur dari platform media sosial TikTok yang mengintegrasikan elemen e-commerce ke dalam pengalaman berinteraksi dengan konten video. Dengan TikTok Shopping, pengguna dapat menjelajah, menemukan, dan membeli produk langsung dari video yang mereka tonton tanpa harus meninggalkan aplikasi TikTok. Fitur ini memanfaatkan kekuatan konten video pendek yang viral untuk mempromosikan produk secara efektif.   

Dampak Positif yang bisa kita lihat dari Tiktok Shopping adalah Kemudahan Belanja: TikTok Shopping memungkinkan pengguna untuk membeli produk langsung dari video atau profil tanpa harus meninggalkan aplikasi, lalu Integrasi Media Sosial dan E-Commerce: Dengan menggabungkan e-commerce dan media sosial, TikTok Shopping menciptakan pengalaman belanja yang lebih interaktif dan menarik, dan Akses ke Pasar Baru: Merek dan penjual dapat menjangkau audiens baru yang mungkin belum mereka capai melalui saluran tradisional.   

Selanjutnya ada juga dampak negatif dari Tiktok Shopping adalah Kehilangan Fokus pada Konten: Pengguna mungkin merasa terganggu oleh promosi dan tag produk dalam video, yang bisa mengurangi kualitas konten dan pengalaman menonton mereka, Privasi dan Data Pengguna: TikTok Shopping mengumpulkan data pengguna terkait dengan aktivitas belanja mereka, dam Kualitas Produk dan Penipuan: Ada risiko terkait dengan kualitas produk dan kemungkinan penipuan.  

Studi Kasus: Dampak TikTok Shopping Terhadap Penurunan Minat Konsumen Berbelanja di Tanah Abang Tanah Abang adalah pasar grosir besar di Jakarta yang dikenal dengan produk tekstil dan fashion yang ditawarkan dengan harga kompetitif. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, terdapat penurunan jumlah pengunjung dan konsumen yang berbelanja di Tanah Abang. Salah satu faktor yang diduga mempengaruhi penurunan ini adalah kemunculan dan pertumbuhan TikTok Shopping, yang menawarkan cara baru dan nyaman untuk berbelanja. Fenomena sepinya pasar dikarenakan gaya hidup dan belanja masyarakat yang sudah berubah. Masyarakat kini cenderung memilih cara praktis dalam berbelanja yang tidak memakan waktu yang lama. Kita tidak bisa menghindari perkembangan perdagangan melalui platform digital, karena jika kita tidak mengikuti perkembangan, maka perekonomian di Indonesia akan tertinggal dengan negara lain. 

Solusi untuk melemahnya minat pembeli di tanah abang, sebaiknya para pedagang ikut memasarkan produknya melalui platform digital. Dengan mempromosikan, menempatkan produk, dan mendistribusikan produknya melalui platform digital seperti di tiktok shop, shopee, dan lazada. Jadi pedagang tanah abang tak harus meminta untuk dihapuskannya e-commerce, akan tetapi harus beradaptasi dengan kemajuan teknologi untuk mengembangkan produknya dan juga memperluas jangkauan pasar. Tidak hanya untuk para pedagang tanah abang saja, untuk para semua pelaku UMKM juga harus memiliki kemampuan untuk mengakses teknologi agar tidak jauh tertinggal dengan pelaku UMKM yang sudah memasarkan produknya melalui e-commerce. 

Respon pemerintah mengenai studi kasus Tiktok shopping terhadap penurunan minat konsumen berbelanja di tanah abang menurut Bisnis.com, JAKARTA- Pasar Tanah Abang bukan lagi magnet bagi masyarakat berbelanja produk tekstil dan pakaian. Pemerintah telah meloloskan tuntutan penutupan TikTok Shop yang sebelumnya diklaim merupakan kehendak para pedagang, kini e commerce pun diminta hengkang. Bisnis melakukan penelusuran di Pasar Tanah Abang, pada akhir pekan lalu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun